Pesawat yang Bawa Kapten Philip Mehrtens dari Papua Tiba di Jakarta

21 September 2024 22:53 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat TNI Angkatan Udara yang membawa Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (21/9) malam Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat TNI Angkatan Udara yang membawa Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (21/9) malam Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pesawat TNI Angkatan Udara yang membawa Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens yang berhasil dibebaskan dari kelompok OPM, telah tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (21/9) malam.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, pesawat tersebut tiba pada pukul 22.30 WIB. Pesawat yang digunakan adalah pesawat TNI Angkatan Udara.
Tampak Kapten Philip beserta rombongan turun dari pesawat pada pukul 22.36 WIB. Ia langsung masuk ke dalam area Bandara Halim Perdanakusuma.
Kedatangan Kapten Philip dan rombongan disambut oleh beberapa pejabat pemerintah.
Saat ini, Kapten Philip dan rombongan masih di dalam area Bandara Halim Perdanakusuma. Belum ada pernyataan lebih jauh kepada awak media.
Pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens berbicara dalam konferensi pers terkait pembebasan dirinya dari penyanderaan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (21/9/2024). Foto: Marcell/Antara Foto
Sebelumnya, Pilot Susi Air Philip Mehrtens dibebaskan dari penyanderaan OPM di Papua. Philip Mehrtens berasal dari Selandia Baru.
Philip Mehrtens disandera pada 7 Februari 2023 di bandara Nduga. Total dirinya disekap selama lebih dari satu setengah tahun sebelum akhirnya dapat dibebaskan.
ADVERTISEMENT
Kelompok penyandera Mehrtens adalah Army (TPNPB) pimpinan Egianus Kogoya. Adapun pembebasan sandera ini dilakukan dengan cara persuasif melibatkan sejumlah pihak, mulai dari tokoh adat hingga agama.