Pesta Gay di Kuningan dari Satu Komunitas, Komunikasi Lewat WA dan Medsos

Barang bukti kasus pesta gay dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (2/9). Foto: Humas PMJ

Polda Metro Jaya berhasil mengungkap pesta gay yang digelar di Kuningan Suite, Jakarta Selatan, pada 28 Agustus lalu. Pesta ini digelar tertutup.

Para peserta tak lain merupakan anggota komunitas yang mereka beri nama Hot Space Indonesia. Dari komunikasi itulah mereka penyelenggara mengadakan pesta yang diikuti oleh komunitas mereka sendiri.

Barang bukti dan tersangka kasus pesta gay dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (2/9). Foto: Humas PMJ

"Mereka satu grup dalam dua medsos, satu grup WA namanya komunitas Hot Space Indonesia, di WA itu ada 150 orang, Ini mulai berdiri sejak Februari 2018," pungkas Yusri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Rabu (2/9).

Selain WA, polisi mengungkapkan mereka juga memiliki sebuah grup di Instagram dengan nama yang sama. Di instagram, ada 80 orang yang tergabung. Dari 2 media sosial itulah para penyelenggara menebar undangan.

"Kemudian kegiatan ini dilakukan mereka membuat undangan, transfer yang buat undangan melalui medsos yang ada untuk adakan pesta, disiapkan kurang lebih sebulan," kata Yusri.

Tersangka kasus pesta gay dihadirkan saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Rabu (2/9). Foto: Humas PMJ

Para peserta wajib membayar Rp 150 ribu satu orang, sementara untuk 3 orang, mereka mendapat potongan sehingga hanya perlu membayar Rp 350 ribu.

Acara ini digelar dengan tema Kumpul-kumpul Pemuda Merayakan Kemerdekaan. Para peserta wajib mengenakan baju dan masker merah putih sebagai dresscode.

Sebelum mengikuti acara, para peserta diperiksa agar tidak membawa narkoba, senjata api, dan membawa handuk untuk mandi.

"Dan di dalam enggak boleh pakai pakaian atau pakai celana dalam saja," ucap Yusri.

***

(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)