PKB Bicara Martabat Partai di Balik Terima Tawaran NasDem Dukung Anies

1 September 2023 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waketum PKB Jazilul Fawaid jawab wacana Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Kantor DPP PKB. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Waketum PKB Jazilul Fawaid jawab wacana Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Kantor DPP PKB. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Waketum PKB Jazilul Fawaid berbicara martabat partai di balik keputusan partai menyambut baik tawaran NasDem mendukung Anies Baswedan sebagai capres. Ketum PKB Muhaimin Iskandar akan diplot sebagai cawapres Anies.
ADVERTISEMENT
"Tentu saja karena kita kan selama ini sudah melakukan beberapa hal, seperti Anda semua tahu. Karenanya tentu saja ini tidak ada pembicaraan keluar dari koalisi atau apa, tapi tetap akan melakukan sesuatu untuk martabat partai PKB," kata Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (1/9).
Namun, Jazilul mengatakan terjadi pembicaraan cukup alot terkait tawaran dari NasDem dalam rapat pleno partai. Jazilul mengatakan keputusan terkait dukungan kepada Anies akan dilakukan di Surabaya.
"Yang jelas tadi dinamikanya sangat alot. Masing-masing juga memberikan argumentasi baik dari Syuro maupun tahfidz, alot," ucapnya.
"Dan pada ujungnya itu, keputusannya akan ada finalisasi. Tapi hari ini semuanya menyambut baik tawaran kerja sama dari partai NasDem," sambung Jazilul.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri) didampingi Waketum Jazilul Fawaid (kedua kanan) melambaikan tangan ke arah awak media saat tiba di kediaman Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (11/5/2023). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Dia nenyebut PKB juga tak perlu mengadakan pertemuan khusus dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk berpamitan.
ADVERTISEMENT
"Dengan sendirinya (keluar dari koalisi Prabowo)," ucap Wakil Ketua MPR itu.
Sebelumnya,PKB menjalin kerja sama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo capres bersama Gerindra, Golkar dan PAN.
Namun, posisi Cak Imin disebut semakin sulit untuk menjadi cawapres Prabowo setelah adanya Golkar dan PAN.