Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Dan dengan mendukung Ganjar Pranowo sesungguhnya PKB akan mendapatkan efek ekor jas. Karenanya, kapan pun Gus Muhaimin berlabuh ke Mas Ganjar, dan bersama PDI Perjuangan pintu kami senantiasa terbuka,” kata Said dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9).
Said berpendapat, pendukung PKB selama ini memiliki kesamaan basis sosiologis dengan pendukung PDI-P karena sama-sama mengusung narasi “wong cilik”. Sehingga, menurut Said, Cak Imin lebih potensial membawa suara dan mendapatkan suara dengan mengusung Ganjar.
“Sejujurnya saja, pada tingkat basis pendukung, Gus Muhaimin itu lebih mudah meyakinkan para para pendukungnya mendukung Ganjar Pranowo ketimbang yang lain,“ jelasnya.
Meski begitu, PKB saat ini disebut-sebut telah merapat bersama NasDem untuk mengusung pasangan Anies-Cak Imin. Deklarasi keduanya pun dikabarkan bakal digelar dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Meski begitu masih ada kurang lebih 3 bulan sampai batas akhir pendaftaran capres cawapres diajukan ke KPU. Artinya peluang Cak Imin untuk bergabung ke poros Ganjar masih terbuka lebar.
“Kapanpun Gus Muhaimin berlabuh ke Mas Ganjar, dan bersama PDI Perjuangan pintu kami senantiasa terbuka. Saat janur kuning sudah melengkung pun, sebelum ada akad resmi di hadapan KPU, saya kira Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan senantiasa membuka pintu untuk 'sang keponakan',” tuturnya.
Dengan merapatnya Cak Imin ke kubu pengusung Anies Baswedan otomatis membuat PKB keluar dari Koalisi Indonesia Maju meninggalkan Prabowo Subianto.
Di sisi lain, Koalisi Perubahan juga berada di ujung tanduk, sebab manuver ini dicap sebagai pengkhianatan oleh Demokrat yang menuding penunjukan Cak Imin dilakukan sepihak.
ADVERTISEMENT