PKB Buka Peluang Poros Baru Usung Sandiaga Uno di Pilgub Jabar

28 Agustus 2024 16:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri acara Kampanye 100% Murni, 100% Petualangan Indonesia oleh Aqua dan Wonderful Indonesia di Labuan Bajo, NTT, Rabu (29/5/2024). Foto: Ela Nurlaela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri acara Kampanye 100% Murni, 100% Petualangan Indonesia oleh Aqua dan Wonderful Indonesia di Labuan Bajo, NTT, Rabu (29/5/2024). Foto: Ela Nurlaela/kumparan
ADVERTISEMENT
Waketum PKB Jazilul Fawaid menyebut partainya membuka peluang membuat poros baru dengan mengusung Sandiaga Uno di Pilgub Jabar 2024. Hal itu bisa dilakukan apabila pintu koalisi dengan PDIP tertutup.
ADVERTISEMENT
“Kalau dengan PDIP kita menunggu tokoh yang disampaikan oleh PDIP kalau sementara ketua wilayahnya kan Pak Ono Surono,” kata Jazilul saat ditemui kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/8).
PKB kembali mengkaji kans untuk membawa Sandiaga Uno di Pilgub Jawa Barat menjadi cagub dan Ketua Dewan Syura PKB Jawa Barat, KH Acep Adang Ruhiyat.
“Ada juga gagasan lama dan ini juga masih dibicarakan bersama dengan Pak Sandiaga Uno. Pak Sandiaga Uno bersama Pak Acep Adang Ruhiyat mewakili utara dan selatan,” katanya.
Waketum PKB, Jazilul Fawaid saat diwawancarai wartawan di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Jika PKB memajukan poros sendiri, maka Pilgub Jawa Barat akan diwarnai oleh 4 poros, yakni poros Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie, poros PDIP, dan poros PKB.
Jika kemarin saat Ridwan Kamil digadang-gadang maju di Jawa Barat, PKB berat untuk memajukan poros sendiri. Namun, kini kesempatan itu justru terbuka.
ADVERTISEMENT
Sebab Jazilul melihat Sandiaga justru memiliki peluang besar dari segi ketokohan untuk menang di Jawa Barat.
“Kan kita lihat siapa yang akan jadi pesaing kalau kemarin kan Pak RK. Sekarang kan bukan Pak RK, di Jawa Barat,” kata Jazilul.
“Kalau sekarang kan sudah tidak ada Pak Ridwan Kamil dengan adanya Pak Dedi Mulyadi, menurut saya Pak Sandi akan lebih bagus elektoralnya dibanding yang ada sekarang,” tuturnya.