PKB Ungkap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo, Cak Imin Bagian dari Kabinet

16 Oktober 2024 16:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ais Shafiyah Asfar. Foto: Dok. lezen.id
zoom-in-whitePerbesar
Ais Shafiyah Asfar. Foto: Dok. lezen.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Harian DPP PKB, Ais Syafiyah Ashfar, mengungkap alasan partainya bergabung dalam koalisi Prabowo-Gibran. PKB pada Pilpres 2024 mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang menjadi lawan Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT
“Kami memandang tantangan Indonesia lima tahun mendatang begitu berat terutama dalam bidang ekonomi dan sosial. Maka PKB memutuskan untuk bergabung dalam kabinet Pak Prabowo sebagai bentuk kolaborasi anak bangsa dalam memecahkan tantangan-tantangan tersebut,” kata Ais, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/10).
Tidak hanya memutuskan untuk mendukung, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) pun dipastikan bergabung menjadi salah satu menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran.
“Ajakan presiden terpilih ke Ketua Umum Gus Muhaimin untuk menjadi bagian dari kabinet kita apresiasi karena hanya dengan kolaborasi berbagai tantangan ekonomi dan sosial yang saat ini kita hadapi bisa terselesaikan,” katanya.
Meski belum membocorkan akan menduduki posisi mana di kabinet Prabowo, Ais mengatakan Cak Imin akan fokus dan terlibat aktif dalam persoalan ekonomi hingga masalah sosial.
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tiba di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Abid Raihan/kumparan
“Gus Muhaimin dan PKB ingin aktif terlibat dalam memecahkan persoalan ekonomi maupun berbagai penyakit sosial yang membebani kita sehari-hari,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu masalah Indonesia yang juga disorot oleh Ais adalah penurunan harga barang dan jasa akibat kurangnya peredaran uang di masyarakat.
“Daya beli masyarakat kita memang mengkhawatirkan, berdasarkan data dari BPS selama lima bulan terakhir telah terjadi deflasi mulai 0,03 persen di Mei 2024, lalu kian turun 0,08 persen pada Juni, 0,18 persen pada Juli, 0,03 persen di Agustus, dan 0,12 pada September 2024,” katanya.