Polemik Anggota Banser Dikafir-kafirkan di Jalan

12 Desember 2019 5:47 WIB
comment
28
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan Banser mengikuti acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ribuan Banser mengikuti acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang pria berbaju hitam secara tiba-tiba mengadang dan menyebut dua anggota Banser sebagai kafir di Jalan Ciputat Raya I No 61, Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Selasa (10/12). Bahkan sang pelaku merekam aksinya dan videonya beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Diketahui kedua anggota Banser itu bernama Wildan dan Eko. Keduanya merupakan anggota provost Banser Kota Depok.
Peristiwa itu terjadi saat Wildan dan Eko dalam perjalanan menuju Ciledug. Di sana ada pengajian yang dihadiri salah satu ulama Nahdlatul Ulama (NU), Gus Muwafiq.
Atas kejadian ini, NU dan Banser melaporkan pelaku ke polisi, karena tak ingin kejadian serupa terjadi lagi. Mereka menganggap hal ini menyakiti Banser.
"Kejadian ini membuka mata kita bahwa sedemikian luar biasa memperlakukan Banser yang notabene secara organisasi yang besar dan berjumlah jutaan. Ini menyakiti korps Banser, sehingga jadi persoalan. Proses seperti ini harus dibawa ke hukum," jelas Ketua PCNU Depok, Achmad Solekhan, saat dikonfirmasi, Rabu (11/12).
Gus Yaqut saat acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Ketua Umum PP GP Ansor yang juga Panglima Banser NU, Yaqut Cholil Qoumas, mendukung kasus ini diselesaikan secara hukum. Ia mengapresiasi kedua anggota Banser tak terprovokasi ucapan pelaku.
ADVERTISEMENT
"Jangan terpancing, jangan terprovokasi. Tahan emosi dan tambah kesabaran," ujar Gus Yaqut.
"Pada saatnya nanti kita akan tunjukkan kelas kita kepada manusia-manusia mabuk agama seperti itu. Ini yang selalu saya sampaikan kepada kader," imbuh Gus Yaqut.
Banser NU. Foto: ANTARA FOTO/Aji Styawan
Sementara itu, kepolisian telah menerima laporan terkait kasus itu, Selasa (10/12) malam. Di sisi lain, muncul selebaran yang berisi informasi pihak Polda Metro Jaya tengah mencari keberadaan pelaku.
Dalam selebaran yang beredar di media sosial. terlihat foto seorang pria dengan mengenakan topi tengah dicari polisi. Tapi, selebaran itu tidak resmi dari Polda Metro Jaya.
“Jadi selebaran itu hoaks,” tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Ribuan Banser mengikuti acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saat ini, kasus pria yang mengakfir-kafirkan dua anggota Banser tengah ditangani Polres Jakarta Selatan. Polisi telah mengantongi identitas pelaku, yang diketahui berinisial H dan seorang warga Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Kini, polisi tengah memburu keberadaan pelaku untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait kasus itu.
“Tersangka (pelaku) sudah kita ketahui wajahnya, alamatnya, kemudian inisialnya. Sementara kita mencari tersangka (pelaku) untuk diambil keterangannya,” ucap Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama.
Pernyataan pers Kapolres Metro Jakarta Selatan terkait kasus persekusi Banser NU di Jakarta Selatan, Rabu (11/12). Foto: Raga Imam/kumparan
Bastoni mengatakan, pihaknya juga telah memeriksa 4 orang saksi. Selain itu, polisi juga akan meminta keterangan dari ahli bahasa dan ITE apakah ada unsur pidana dalam kasus tersebut.
Bastoni mengimbau pelaku untuk segera menyerahkan diri ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya ke anggota Banser itu.
“Imbauan (pelaku) untuk segera menyerahkan diri,” ucap Bastoni.
Ribuan Banser mengikuti acara 'Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan' di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bastoni berharap kasus ini bisa segera terselesaikan dan berharap jangan sampai membesar. Sebab, ia khawatir akan terjadi gesekan antarormas. Ia mengimbau ormas-ormas untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi akibat kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
“Pada intinya dari pihak NU sudah mengimbau kepada massa NU supaya tetap tenang, kasus ini diserahkan kepada pihak kepolisian dalam hal ini Polres Jaksel untuk diproses secara hukum dan semua berjalan sesuai dengan koridor hukum,” ucap Bastoni.
“Sehingga tidak terprovokasi atau menjadi besar, sampai terjadi perselisihan antara dua kelompok,” tambahnya.
Banser membantu anggota kepolisian. Foto: Antara/Anis Efizudin
Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, Saiful Rahmat Dasuki, berharap pihak kepolisian bisa bertindak tegas mengusut tuntas kasus persekusi terhadap Banser itu.
“Tentunya juga, kami berharap aparat kepolisian dapat bertindak tegas. Artinya sikap tawadu ini bukan berati kami membiarkan masalah ini tapi masalah ini kami serahkan kepada kepolisian untuk dilakukan tindakan-tindakan sebagaimana mestinya,” tutup Saiful.