Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kasus persekusi terhadap anggota Banser NU Depok, Jawa Barat, terjadi pada Selasa (11/12) di wilayah Pondok Pinang, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Pihak Banser menerima jika pelaku segera meminta maaf. Meski begitu, Banser NU tetap meminta polisi mengusut tuntas kasus yang viral di medsos itu.
“Kita berharap proses hukum berlanjut karena ini mengancam kebangsaan kita dan keberagaman kita,” ucap Ketua Pengurus Pusat GP Ansor, Saiful Rahmat Dasuki, usai melaporkan kasus ini di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/12).
Saiful juga memuji sikap kedua korban. Menurutnya korban tak terprovokasi atas perilaku yang ditunjukkan pelaku saat kejadian.
“Kami mengapresiasi sikap mereka berdua yang menunjukkan sikap tawadu dengan tetap tenang, dengan tetap mengedepankan akhlak yang tinggi sehingga provokasi yang dilakukan oknum tersebut tidak berubah menjadi hal yang lebih buruk lagi,” kata dia.
Ia juga berharap kepolisian bertindak tegas mengusut tuntas kasus ini.
ADVERTISEMENT
“Tentunya juga, kami berharap aparat kepolisian dapat bertindak tegas. Artinya sikap tawadu ini bukan berarti kami membiarkan masalah ini, tapi masalah ini kami serahkan kepada kepolisian untuk dilakukan tindakan-tindakan sebagaimana mestinya,” kata Saiful.
Kasus terhadap anggota Banser ini terjadi pada Selasa (10/12) di pinggir Jalan Ciputat Raya I, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Dalam video yang viral di media sosial terlihat pelaku memaki dan mengkafir-kafirkan anggota Banser NU yang hendak ke Depok untuk mengawal pengajian Gus Muwafiq.
Live Update