
Kanit Gakkum Polresta Sidoarjo , Iptu Ony, mengatakan, insiden tersebut terjadi di dekat exit Tol Sidoarjo pada Senin (21/11) pagi.
"Benar (kejadian tersebut). Yang bersangkutan sudah kami beri edukasi," ujar Ony saat dikonfirmasi.
Usai kejadian itu, polisi membawa pelajar yang masih berusia 12 tahun tersebut ke Polresta Sidoarjo.
"Pihak sekolah dan orang tua juga sudah datang ke Mapolres,” kata Ony.
Ony mengungkapkan polisi tidak mempermasalahkan makian yang dilontarkan pelajar itu lantaran ia masih di bawah umur. Bocah tersebut akan diberi pembinaan dan edukasi.
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...
"Yang bersangkutan kami kembalikan ke orang tuanya," ungkapnya.
Rekam Video Untuk Dokumentasi ETLE

Saat ditanya alasan petugas Satlantas merekam pelajar itu, Ony menuturkan hal itu dilakukan untuk mendokumentasikan penerapan tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Sehingga, petugas polisi perlu mengambil foto atau video dalam penindakan pelanggaran lalu lintas.
"Kegiatan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas saat ini dilakukan melalui ETLE. Selain dakgar (penindakan pelanggaran) tilang, saat ini program quick win Presisi juga melaksanakan giat imbauan terhadap pelanggar disertai imbauan dengan menjelaskan kesalahan, pasal yang dilanggar dan hakikat pentingnya tertib berlalu lintas (dalam hal ini penggunaan helm)," tutur Ony.
"Kegiatan dimaksud didokumentasikan dan dilaporkan ke satuan atas dalam bentuk foto imbauan dan atau video," imbuh Ony.
Namun, belakangan video itu muncul di media sosial hingga mendapat perhatian dari Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Ia kemudian meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, untuk mengkaji ulang penerapan tilang manual agar kejadian serupa tak terulang.