Polisi: Anak yang Tewas Tinggal Kerangka di Depok Ingin Bunuh Diri Sejak 2017

6 Oktober 2023 20:35 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mendatangi lokasi ditemukan dua kerangka diduga ibu dan anak di perumahan Cinere, Kota Depok. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mendatangi lokasi ditemukan dua kerangka diduga ibu dan anak di perumahan Cinere, Kota Depok. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya mengungkap David Arianto Wibowo, anak yang ditemukan tewas bersama ibunya dengan kondisi tinggal kerangka di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat, sempat punya niat bunuh diri pada 2017 lalu.
ADVERTISEMENT
Hal ini terungkap dari pesan yang ditulis David di ponselnya.
"Di mana, kami menemukan petunjuk penting isi dari laptop, dan juga HP yang kami temukan yang pernah ditulis tanggal 23 Februari 2017," kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi dalam jumpa pers, Jumat (6/10).
"Saya sudah capek dengan kehidupan, saya capek dengan semua kebohongan, saya capek dengan mama saya yang delusional dan tidak pernah sadar-sadar, saya sudah depresi selama 2 tahun, saya mau bunuh diri," lanjut Hengki membacakan pesan itu.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), Nathanael, mengatakan dari hasil penyelidikan yang dilakukan pihaknya ditemukan memang ibu David, Grace Arijani Harapan, memiliki beberapa gangguan psikologis.
"Kami menemukan adanya indikasi seseorang yang memiliki ciri kepribadian yang bisa kami sebutkan sebagai ciri kepribadian paranoid. Jadi penuh kecurigaan, ada penuh kecemasan, sulit relasi dengan lingkungan sosialnya dengan orang lain. Bahkan ada ide-ide atau keyakinan yang salah yang dimilikinya atau kita sebut dengan delusional," ungkap Nathanael.
Jumpa pers terkait penemuan dua jenazah ibu dan anak di Cinere, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/10/2023). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Kondisi ini juga, katanya, semakin diperburuk dengan suaminya yang meninggal pada 2011 silam. Mengingat, sang suami merupakan tulang punggung keluarga.
ADVERTISEMENT
"Kondisi ini diperburuk pasca suaminya meninggal, di mana sebelumnya suami sangat terlibat banyak mendapatkan, mendukung, memfasilitasi, kebutuhan dibantu dalam mengurus rumah tangga termasuk keuangan," terang dia.
Polisi menyimpulkan kedua korban tewas akibat bunuh diri dengan mengurung diri di dalam ruangan sempit. Mereka membiarkan tubuhnya kehabisan udara.
Alhasil, perkara ini telah dihentikan penyelidikannya. Sebab, tak ditemukan adanya peristiwa pidana. Dari jasad korban juga tak ditemukan adanya bekas kekerasan ataupun racun. Mereka tewas akibat kekurangan oksigen.