Polisi Bagi 11 Ribu Masker dan Bubarkan 2.500 Kerumunan saat Op Keselamatan Jaya

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo. Foto: Jonathan Devin/kumparan

Operasi Keselamatan Jaya 2022 yang digelar Polda Metro Jaya selama 14 hari sejak 1-14 Maret 2022 telah rampung dilaksanakan.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, operasi tersebut tidak memprioritaskan tindak penilangan terhadap masyarakat. Namun lebih kepada penegakan protokol kesehatan.

"Hasil Operasi Keselamatan Jaya 2022 ini berjalan dengan sangat baik karena kita memang heavy-nya menegakkan protokol kesehatan dan kampanye tertib lalu lintas. Sehingga memang heavy kita di situ bukan kepada penindakan pelangggaran," ujar Sambodo kepada wartawan, Selasa (15/3).

Sambodo menjelaskan, selama pelaksanaannya tercatat ada lebih dari 11 ribu masker yang dibagikan kepada masyarakat. Selain itu juga ada sekitar 2.500 kali pembubaran kerumunan.

Personel Polisi Lalu Lintas mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Ops Keselamatan Jaya 2022 di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

"Data kami mencatat setidaknya, ada lebih dari 11 ribu masker yang kita bagikan, ada 2.500 kali pembubaran kerumunan, kemudian ada 29 ribu pamflet brosur termasuk juga kampanye tertib lalu lintas di media-media luar ruang di bilboard-billboard," jelasnya.

Lebih lanjut, Sambodo berharap dengan berakhirnya operasi ini, masyarakat bisa lebih patuh dengan protokol kesehatan serta dalam berlalu lintas.

Personel Polisi Lalu Lintas mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Mandiri Kewilayahan Ops Keselamatan Jaya 2022 di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/3/2022). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

"Kita berharap dengan berakhirnya operasi keselamatan ini tentu kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan akan semakin meningkat," pungkasnya.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar Operasi Keselamatan Jaya 2022. Kegiatan ini mengedepankan imbauan serta teguran kepada pelanggar lalu lintas dan protokol kesehatan.

Dalam pelaksanaannya dipastikan juga tak ada penindakan tilang. Masyarakat yang melanggar hanya diberikan teguran dan edukasi.