Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pihak kepolisian saat ini tengah memburu penyebar video hoaks pria tewas karena dipukuli Brimob . Polri bekerja sama dengan Kominfo untuk mengungkap akun yang menyebar video tersebut.
ADVERTISEMENT
“Polri akan mendalami dan mencoba mengungkap siapa akun yang menyebarkan konten tersebut. Ini berbahaya, masyarakat pengguna medsos akan terpengaruh, opininya terpengaruh, persepsinya juga, akibatnya kebenciannya timbul terus,” kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, saat menggelar konferensi pers di Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Sabtu (25/5).
Dedi mengatakan, Polri akan menindak para penyebar hoaks. Sebab, informasi bohong itu dapat mempengaruhi serta menggiring opini masyarakat.
"Barang siapa yang memviralkan atau transmisi konten baik bersifat foto, video, dan narasi tidak sesuai kenyataan atau fakta dapat kategorikan berita hoaks," kata Dedi.
“Sekali lagi kepolisian akan melakukan penegakan hukum dalam rangka mitigasi supaya berita hoaks tidak tersebar terus,” lanjutnya.
Sebelumnya beredar informasi bahwa orang yang dipukuli oknum polisi di parkiran dekat Masji Al Huda, Kampung Bali, merupakan pelajar bernama Harun Rasyid (15). Namun, pihak kepolisian membantahnya.
ADVERTISEMENT
Menurut pihak kepolisian , lelaki dalam video itu adalah Andriyansyah alias Andri Bibir, salah seorang provokator dalam kerusuhan di Kantor Bawaslu.
Dalam pengakuannya, Andri menegaskan bahwa pria yang ada dalam video itu adalah dirinya. Pada saat kejadian itu, ia sedang melarikan diri dari kejaran anggota Brimob.
"Betul saya dan kejadian saat itu, memang pas saat kejadian itu saya sempat melarikan diri. Tapi ternyata di belakang ada sekomplotan Brimob, dan saya kembali balik ke lapangan itu dan ternyata saya ditangkap," kata Andri.