Polisi Datangi Lagi TKP Kerangka Ibu-Anak: Pelajari Pola Hidup Sebelum Tewas

14 September 2023 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim Jatanras Polda Metro kembali melakukan olah TKP di Cinere, Depok, Selasa (12/6/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Tim Jatanras Polda Metro kembali melakukan olah TKP di Cinere, Depok, Selasa (12/6/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Untuk ketiga kalinya, polisi melakukan olah TKP ulang di lokasi penemuan jasad ibu dan anak yang tinggal kerangka di kawasan Cinere, Depok, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Tim Jatanras Polda Metro Jaya kembali mengunjungi lokasi kejadian bersama tim dari Apsifor (Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia) dan Inafis.
"Kita melangsungkan olah TKP lanjutan untuk mencari bukti-bukti tambahan untuk membuat terang perkara, karena kita melakukan penyelidikan scientific yang melibatkan interprofesi. Diharapkan kita bisa mengumpulkan alat bukti sebanyak-banyaknya yang bisa membuat terang perkara," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian di lokasi, Kamis (14/9).
Hari ini penyidik menemukan sejumlah dokumen yang diperlukan pihak Apsifor untuk menggali lebih dalam pola dan perilaku kehidupan para korban sebelum mereka tewas.
Tim Jatanras Polda Metro kembali melakukan olah TKP di Cinere, Depok, Selasa (12/6/2023). Foto: Dok. Istimewa
"Hari ini beberapa dokumen yang tentunya oleh ahli psikologi diharapkan bisa membantu dalam mempelajari pola kehidupan korban dan bisa menggali motif-motifnya," jelas Samian.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga diungkapkan Pembina Apsifor, Reni Kusomo Wardani, yang ikut hadir di lokasi. Ia mengatakan, pihaknya masih melakukan observasi dan mengumpulkan apa pun data yang didapat di lokasi.
"Karena bagaimanapun perilaku seseorang bisa dilihat dari apa yang ada di dalam tempat tinggalnya, ruang-ruang aktivitasnya. Kita sendiri semuanya kita ambil, belum kita sortir. Kami hari ini masih meng-collect data, masih di tahap itu," jelas Reni.
Ia menjelaskan, data-data yang dikumpulkan antara lain kebiasaan hidup seseorang semasa hidup, merk pakaian dan produk yang mereka pakai, kebiasaan makan, aktivitas, dan sebagainya.
"Biasanya orang hidup itu mandi bagaimana sih dia mandi? perlengkapan mandinya apa, merek-merek itu kan menggambarkan hidup. Kemudian makan, kebiasaan apa itu semua dari depan sampai ke kamar yang menggambarkan aktivitas mereka itu kita collect, jadi kita collect semuanya secara random, belum bisa kita disortir," ungkap dia.
Tim olah TKP penemuan mayat ibu dan anak tinggal rangka tiba di lokasi, Cinere, Depok, Sabtu (9/9). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Dalam olah TKP lanjutan ini, polisi membongkar paksa sebuah ruangan yang terkunci.
ADVERTISEMENT
"Kebetulan ada satu tempat yang memang terkunci dan kuncinya juga tidak ditemukan sehingga tadi kita coba menggunakan ahli yang bisa buka. Di situ hanya terdapat barang-barang rumah tangga saja," sambung Samian.
Hingga saat ini penyidik sudah memeriksa 15 orang saksi. Sementara sidik jari korban yang ditemukan masih diidentifikasi oleh ahli fingerprint Labfor Polri.
"Karena kita menggunakan penyelidikan yang mengedepankan scientific, sehingga memang masing-masing profesi itu akan mengambil, mengolah dan menganalisis dan tentunya akhirnya menyimpulkan, itu semuanya membutuhkan waktu sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan," tutupnya.