Polisi Jaga Stasiun hingga Terminal, Antisipasi Perusakan oleh Pendemo

13 Oktober 2020 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit Yonif Mekanis 202/Taji Malela menaiki kendaraan Panser Anoa yang disiagakan di Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (13/10).  Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Yonif Mekanis 202/Taji Malela menaiki kendaraan Panser Anoa yang disiagakan di Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (13/10). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Persaudaraan Alumni 212 alias PA 212 beserta ormas lainnya akan berunjuk rasa menolak Omnibus Law di depan Istana Negara, Selasa (13/10). Polisi akan mengantisipasi adanya massa penyusup yang akan berbuat kerusuhan.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya menyiagakan personel untuk berjaga-jaga di titik sentral, seperti stasiun dan terminal.
Hal ini untuk mengantisipasi kejadian perusakan fasilitas umum saat demo menolak Omnibus Law, Kamis (8/10) lalu terulang kembali.
Sejumlah massa saat menggelar unjuk rasa menolak Omnibus Law di Kawasan Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (13/10), Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
“Iya kita antisipasi takutnya kelompok-kelompok Anarko ini bikin kerusuhan. Kalau kita temukan akan kita amankan mereka lagi,” ucap Yusri kepada wartawan, Selasa (13/10).
“Itu antisipasi kami secara preventif ya. Preemtif kita mengimbau semua masyarakat yang mau demo seharusnya tidak usah di masa pandemi COVID-19 ini tolong Jakarta ini kan masih zona merah ya,” tambahnya.
Sebanyak 12 ribu personel gabungan TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja di dean Istana Negara, Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Pasukan 12 ribu pengamanan terdiri dari Polri, TNI dan Pemprov. Tapi masih ada kita siapkan kita ada yang standby. Itu pusatnya di Monas ya. Cadangan kita RI DPR,” jelasnya.