Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Polisi Jamin Keselamatan Habib Rizieq Jika Kembali ke Indonesia
16 Mei 2017 14:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Imam Besar FPI, Habib RIzieq Syihab, belum mau kembali ke Indonesia. Beberapa orang dekatnya menyebut, Rizieq masih merasa ada ancaman yang menyasarnya.
ADVERTISEMENT
Padahal, polisi membutuhkan keterangan Rizieq untuk kasus dugaan penyebaran konten pornografi. Mengenai adanya ancaman, Polda Metro Jaya menyatakan siap menjamin keselamatan tokoh FPI tersebut.
"Kami menjamin tak akan terjadi apa-apa. Intinya itu saja, tak ada apa-apa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, saat dihubungi, Selasa (16/5).
Baca juga: Emma dan Firza Husein Teman Curhat
Saat ini, polisi sudah memasukkan RIzieq ke dalam daftar pencarian orang (DPO) meski masih berstatus sebagai saksi. Upaya membawa pulang Rizieq secara paksa, jelas Argo, tergantung dengan hasil gelar perkara setelah pemeriksaan Firza Husein.
Sebagai informasi, Habib Rizieq meninggalkan Indonesia setelah ada dugaan teror yang menyerang rumahnya di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Beberapa jam setelah merasa diteror, Rizieq langsung bertolak ke Arab Saudi. Belasan anggota keluarganya ikut diboyong ke sana.
ADVERTISEMENT
Menurut pengacara, di Arab Saudi, Rizieq menunaikan ibadah umrah. Dia juga menemui cucunya yang baru lahir di Yaman.
Setelah beberapa hari di Arab Saudi, Rizieq sempat bertolak ke Malaysia. Di sana, dia disebut sedang menyelesaikan studi doktoralnya.
Belakangan, RIzieq kembali ke Arab Saudi. Pengacara berdalih masih ada ancaman yang menyasar ulama yang kerap tampil dengan busana serba putih itu sehingga batal kembali ke tanah air.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:43 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini