Polisi Ungkap Cara Pelaku Dapat PIN HP Rinaldi: Tusuk Berkali-kali

18 September 2020 20:46 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi Rinaldi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Proses rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi Rinaldi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi baru saja merekonstruksi kasus mutilasi Rinaldi Harley Wismanu. Pada gelar rekonstruksi tersebut, polisi mendapatkan beberapa fakta, salah satunya cara sadis pasangan Laeli Atik Supriyatin dan Djumadil Al Fajri (DAF), untuk mendapatkan PIN ponsel milik Rinaldi.
ADVERTISEMENT
Kesadisan pasangan ini ditemukan saat rekonstruksi adegan ke-10 di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat.
Polda Metro Jaya menunjukkan tersangka pembunuhan dan mutilasi Rinaldi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9). Foto: Dok. Istimewa
"Pada adegan ke 10, setelah korban jatuh, tersangka DAF menusuk bagian dada korban, DAF memeras korban karena memergoki istrinya berhubungan sehingga memeras untuk meminta uang. Bersama dengan menindih korban. Karena menolak, tersangka memukul pelipis sebelah kiri," kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, kepada wartawan, Jumat (18/9).
Meski dalam keadaan yang tidak menguntungkan, Rinaldi tetap menolak memberikan kemauan para pelaku. Akhirnya, tersangka sempat menusukkan gunting ke kepala korban sebanyak 1 kali.
Proses rekonstruksi pembunuhan dan mutilasi Rinaldi. Foto: Dok. Istimewa
Rinaldi sempat mencoba melarikan diri ke arah pintu. Tapi, ia berhasil dikejar dan ditusuk punggungnya oleh Djumadil. Rinaldi lalu ditelungkupkan di tempat tidur apartemen tersebut.
ADVERTISEMENT
Djumadil kembali menanya PIN HP dari Rinaldi. Saat itu, Rinaldi dalam posisi telungkup dan dibekap oleh Djumadil.
"Lalu pada adegan ke-13, tersangka DAF menusuk korban sebanyak 8 kali. Selanjutnya, pada adegan ke 14, tersangka LAS kembali memanyai PIN HP korban sebanyak 2 kali, karena pada percobaan pertama, permintaan tersebut tidak dikabulkan," kata Jean.
Tusukan yang terus menerus dilakukan oleh Djumadil membuat Rinaldi tak berdaya. Akhirnya dia memberikan PIN ponselnya.
"Tersangka LAS kembali menanyai PIN HP dua kali karena yang pertama tidak meminta. Password diberikan, tidak lama korban meninggal," ungkap dia.
Jean Calvijn menjelaskan, pelaku punya alasan tersendiri mengapa begitu keras meminta PIN atau password ponsel Rinaldi. Sebab, semua catatan keuangan ada ponsel itu.
ADVERTISEMENT
"Sebelum korban dieksekusi, tersangka meminta password HP korban, karena di HP korban ada catatan," tambah dia.
Sadar Rinaldi sudah tewas, Laeli dan Djumadil menutup muka korban yang berlumur darah dengan baju. Mereka berdua membawa Rinaldi ke kamar mandi. Kaki Rinaldi pun diikat dengan tali rafia.
Setelah diikat, pasangan ini pergi ke Pasar Minggu untuk membeli peralatan mutilasi. Jenazah Rinaldi pun berada di apartemen tersebut selama 2 hari, sebelum Laeli dan Djumadil datang untuk memutilasi korban pada tanggal 12 September dini hari.