Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polling kumparan: 61,24% Pembaca Setuju "Pemimpin RI Enggak Jelas Mau ke Mana"
5 Juni 2024 13:49 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 61,24 persen atau 1.809 pembaca kumparan setuju dengan pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut pemimpin Indonesia enggak jelas mau ke mana. Angka ini didapatkan dari hasil polling kumparan yang beredar pada 27 Mei hingga 3 Juni 2024.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 2.954 responden yang berpartisipasi dalam polling ini. Sisanya, ada 38,76 persen atau 1.145 responden tidak setuju dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Megawati.
Pernyataan tersebut dilontarkan oleh Megawati dalam penutupan Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (26/5).
Megawati sebelumnya menyebut pemimpin sebuah negara harus punya visi dan rencana jangka panjang. Ia mencontohkan hal ini bisa dilakukan pemimpin China.
"Buktinya kayak sekarang ini. Ini kan kelihatan ndak ada konsep seperti RRC. Xi Jinping itu sudah disuruh bikin untuk ke depan, visi misi 100 tahun," kata Megawati.
"Terakhir beliau kirim surat ke saya, sudah disuruh lagi bikin 100 tahun lagi. Berarti yang namanya RRC, 200 tahun. Saya pikir gile juga," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Megawati hal itu diperlukan untuk kemajuan negara. Indonesia mesti mencontohnya, terlebih lagi warga Indonesia hanya seperempat dari total populasi penduduk China.
"Tapi perlu, orangnya kan sekarang 1,6 miliar, kita cuma seperapatnya 270 [juta]. Gini aja kok masih morat-marit, kocar-kacir, enggak jelas pemimpinnya maunya ke mana," tutur putri Bung Karno ini.
Megawati menambahkan Indonesia saat ini malah berjalan ke arah yang tidak jelas.
"Rakyatnya yang kalau di agama Kristen kan digembala, betul atau tidak? Loh kok morat-marit, kambingnya ada yang ke sana, orangnya ada yang ke situ. Enggak benderang," ujar dia.