Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polling kumparan: 87,68% Pembaca Nilai Media Center Bahlil Tidak Diperlukan
12 Desember 2023 16:44 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 87,68 persen pembaca kumparan menilai media center Indonesia maju bikinan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, tidak diperlukan. Pernyataan itu diperoleh dari polling kumparan yang beredar 5-12 Desember 2023.
ADVERTISEMENT
Ada 2.801 responden yang terlibat dalam polling ini. Yang menilai media center itu tak diperlukan mencapai 2.546 orang. Sementara sisanya, 12,32 persen atau 345 pembaca menilai media center tersebut memang diperlukan
Sebelumnya, Bahlil menyebut media center tersebut dibangun sebagai wadah untuk para jurnalis mengkroscek informasi yang valid dari pemerintah pusat.
Nantinya, kata Bahlil, media center tersebut akan menyuplai informasi apabila ada kelompok yang membuat narasi tidak benar terhadap pemerintah.
"Jadi bukan sekretariat politik. Tapi ketika ada sekelompok orang atau salah satu kelompok yang memberikan atau mempertanyakan atau katakanlah menyerang pemerintah dengan narasi yang tidak benar, kami berhak melakukan klarifikasi. Tapi saya tegaskan lagi, di sini bukan untuk urusan politik," ucap Bahlil di Jalan Diponegoro 15A, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12).
Anehnya, peluncuran Media Center Indonesia Maju tak melibatkan Kominfo. Padahal, yang bertugas dalam penyampaian informasi di pemerintah pusat adalah Kominfo.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Bahlil menyebut media center itu akan tetap berkoordinasi dengan Kominfo. Ia mengungkapkan urusan dapur antara Media Center Indonesia dan Kominfo tidak ada masalah.
kumparan pun mengkonfirmasi keberadaan media center itu pada Wamenkominfo Nezar Patria. Nezar justru meminta kami menanyakannya kembali ke Bahlil.
"Coba tanya ke Pak Bahlil lah soal itu, ya, tanya ke Pak Bahlil," kata Nezar Patria usai diskusi “Revolusi AI: Asisten Virtual untuk Mahasiswa” pada acara kumparan Anak Bangsa Curhat di Binus University, Rabu (6/12).