Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Polri Berduka soal Warga Tewas saat Demo Ricuh Tolak Tambang di Sulteng
14 Februari 2022 11:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa penolakan tambang yang digelar Aliansi Rakyat Tani Peduli Lingkungan di Kabupaten Parigi Moutong , Sulawesi Tengah, Sabtu (12/2) memakan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Kadiv Humas Polri , Irjen Pol Dedi Prasetyo turut berbelasungkawa atas jatuhnya korban jiwa dari kejadian tersebut.
“Saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kejadian tersebut yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa,” kata Dedi di Mabes Polri , Senin (14/2).
Untuk itu, Dedi mendoakan semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT.
“Kami semuanya mendoakan semoga arwah almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT,” pungkasnya.
Sebelumnya, puluhan warga diamankan polisi usai aksi unjuk rasa penolakan tambang yang berujung bentrok dengan aparat kepolisian, Sabtu (12/2) malam.
Massa aksi melakukan pemblokiran jalan trans Sulawesi di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Kabupaten Parigi Moutong sejak Sabtu (12/2), pukul 12.00 WITA hingga pukul 24.00 WITA. Kemudian, massa aksi terpaksa dibubarkan oleh aparat kepolisian.
ADVERTISEMENT
Saat pembubaran aksi massa tersebut menimbulkan satu warga dikabarkan meninggal dunia.
"Tadi malam ada penindakan untuk membubarkan massa yang menutup jalan" kata Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi di hadapan awak media di Palu, Minggu (13/2).
Aksi unjuk rasa warga masyarakat Toribulu, Kasimbar dan Tinombo Selatan tersebut menuntut Gubernur Sulteng untuk bisa hadir menemui massa.
Karena tidak ada informasi kedatangan Gubernur sehingga massa aksi unjuk rasa melakukan pemblokiran jalan dari pukul 12.00 WITA sampai dengan pukul 24.00 WITA, yang mengakibatkan kemacetan hingga kurang lebih 7 kilometer.