Polusi Kepung Jakarta, Ahli Paru Dorong WFH dan Cek Kesehatan Berkala

15 Agustus 2023 10:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas di luar ruangan di sekitar Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas di luar ruangan di sekitar Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polusi udara mengepung dan mulai mengancam warga Jakarta. Penyakit pernapasan mengintai.
ADVERTISEMENT
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkap pandangan dan sarannya ke pemerintah terkait ini.
Berikut keterangan lengkap Prof Tjandra yang disampaikan, Selasa (15/8):
Sedikitnya ada 4 hal yang baik dilakukan pemerintah.
1.1. Mengidentifikasi secara lebih jelas tentang apa saja yang menjadi penyebab polusi udara sekarang ini, dan bagaimana proporsi masing-masing
1.2. Melakukan tindakan nyata di lapangan untuk mengatasi penyebab, sesuai yang ditemukan pada ad 1.1 di atas. Kemacetan lalu lintas tentu punya peran amat penting, dan perlu penanganan segera. Pada waktu saya masih tinggal di New Delhi misalnya, bahkan pernah ada pembatasan kegiatan bangun gedung yang menimbulkan debu.
Juga waktu saya di India maka memang ketat bahwa semua mobil harus diperiksa polusi knalpotnya, bahkan juga untuk mobil diplomat seperti yang saya pakai sehari-hari sebagai Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara.
ADVERTISEMENT
Tempat pemeriksaannya ada di berbagai pom bensin, jadi amat mudah. Selain itu, di New Delhi di berbagai perempatan besar (yang macet) ditempatkan pot-pot tanaman, bahkan dalam bentuk semacam dinding berdiri dengan berbagai pot. Juga, karena di New Delhi pada hari raya tertentu maka ada yang tinggi kejadian polusi udara karena mercon sepanjang hari / malam maka pada hari raya tertentu dilarang penggunaan mercon.
Jadi memang ada berbagai "terobosan" yang dapat dan perlu dilakukan. Juga sudah banyak dibicarakan tentang kemungkinan sebagian bekerja di rumah, juga ada pemikiran larangan membakar sampah terbuka di halaman rumah. Serta tentu kalau sumber polusi dari provinsi sebelah maka dicari penyebab jelasnya dan di atasi langsung di sana.
ADVERTISEMENT
1.3. Perlu pula dilakukan surveilans yang baik untuk mengetahui pola gangguan kesehatan dari waktu ke waktu sejalan dengan peningkatan polusi udara. Di Australia misalnya, jelas ada data bahwa pada masa kebakaran semak-semak (“bush fire”) maka terjadi peningkatan angka masuk IGD akibat keluhan sesak napas di lokasi itu.
3.4. Tentu perlu dilakukan pemantauan kesehatan dan penanganan gangguan kesehatan, baik jangka pendek maupun kemungkinan ada tidaknya dampak jangka panjang. Untuk itu pemantauan secara kohort perlu dilakukan.
2. Yang Perlu Dilakukan Masyarakat
Ada tiga hal yang perlu dilakukan masyarakat sehubungan dengan sedang tingginya kadar polutan di udara.
2.1. sedapat mungkin membatasi aktivitas fisik berat di daerah di mana polusi udara memang sedang tinggi, misalnya di jalan macet dll. Tentu hal ini tidak mudah dilakukan, tetapi setidaknya perlu jadi perhatian kalau dimungkinkan. Ada juga pertanyaan tentang masker. Tentu masker tidak sepenuhnya dapat mencegah polutan udara masuk ke paru, tetapi setidaknya dapat membantu, selain juga mencegah penularan penyakit lain. Ada juga pertanyaan tentang alat air purifier, yang tentunya perlu bukti ilmiah yang valid dulu, juga akan tergantung dari seberapa besar polusi udara di dalam ruangannya, bagaimana ventilasi ruangan itu dll. sehingga jangan cepat mengambil kesimpulan sebelum ada data ilmiah yang jelas.
ADVERTISEMENT
2.2. untuk warga masyarakat yang punya penyakit kronik pernapasan dll maka ada 2 hal:
2.2.1. kalau memang selama ini ada obat yang harus rutin dikonsumsi maka ingatlah untuk mengkonsumsinya sesuai aturan yang ada
2.2.2. kalau ada perburukan dan keluhan tambahan (serangan asma misalnya) maka segera berkonsultasi ke petugas kesehatan, atau setidaknya gunakan obat yang memang sudah dianjurkan untuk mengatasi perburukan keluhan
2.3. dengan sedang adanya polutan di udara maka jangan tambah polusi lain masuk ke paru dan saluran napas kita, seperti janganlah merokok dan jangan membakar, serta upayakan jangan melakukan kegiatan yang menambah polusi udara di sekitar kita.
Selain polusi udara di Jakarta ini, maka dengan fenomena El Nino maka juga ada potensi kemungkinan terjadinya kebakaran hutan. Akan baik kalau dari sekarang maka hal ini perlu dilakukan antisipasi, bila mungkin sejak sekarang dicegah, dan atau dilakukan preparedness yang diperlukan.
ADVERTISEMENT