Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ini Wujud PM 2.5 dan PM 10 Penyebab Polusi Asap Pekat Jakarta
15 Agustus 2023 7:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Dalam polusi udara yang saat ini membekap Jabodetabek, ada polutan yang paling disoroti dan bisa menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia, yakni PM 2.5 dan PM 10. Keduanya memiliki ukuran sangat kecil.
ADVERTISEMENT
Particulate Matter (PM) 2.5 adalah partikel halus di udara yang ukurannya 2,5 mikron atau lebih kecil dari itu. Sedangkan PM10 adalah partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikron.
Menurut penjelasan Department of Health New York, AS, PM 2.5 bisa mengurangi jarak pandang dan terlihat agak berkabut ketika jumlahnya tinggi. PM 2.5 memiliki lebar sekitar 2 sampai 1,5 mikron. Ukurannya ini membuatnya 30 kali lebih kecil dibanding lebar rambut manusia. PM 10 ukurannya bisa lebih besar, tapi risiko bahayanya sama.
Ukuran PM 2.5 yang kecil membuatnya bisa masuk hingga ke dalam paru-paru. Paparan PM 2.5 dalam waktu sebentar saja sudah cukup untuk menyebabkan masalah pada mata, hidung, tenggorokan, iritasi paru, batuk, bersin, pilek, dan napas pendek.
ADVERTISEMENT
Mari kita lihat perbandingan ukuran PM 2.5, PM 10, dan diameter rambut manusia, berikut gambarnya:
Faktanya, PM 2.5 juga dapat mengganggu fungsi paru dan memperburuk penyakit asma dan jantung. Sebuah riset yang dipublikasikan di The Journal of Investigative Medicine mengungkap, PM 2.5 meningkatkan risiko kanker mulut.
Beberapa riset lain juga menunjukkan sejumlah kondisi kesehatan akibat PM 2.5, mulai dari bronkitis (radang cabang tenggorok) kronis dan kanker paru.
PM 2.5 berasal dari banyak sumber. Di luar ruangan, sumbernya berasal dari asap mobil, truk, dan bus. Segala sesuatu yang melibatkan pembakaran bahan bakar, seperti kayu dan minyak, adalah sumber dari PM 2.5. Kebakaran hutan dan rumput juga menjadi sumber PM 2.5 ini.
ADVERTISEMENT
Partikel halus ini juga bisa terbentuk akibat reaksi gas atau air di atmosfer dengan senyawa dari pembangkit listrik. Reaksi kimia ini dapat terjadi jauh dari sumber emisi. Bahkan, kejadian seperti erupsi gunung berapi juga bisa meningkatkan konsentrasi PM 2.5.
Sedangkan di dalam ruangan, PM 2.5 bisa ditemukan dari rokok, memasak, membakar lilin, atau penggunaan pemanas berbahan bakar.