Polusi Udara: Pasien ISPA Meningkat di Puskesmas Gambir hingga Petojo Selatan

15 Agustus 2023 14:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Puskesmas Kebon Sirih, Drg Nani Khairany. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Puskesmas Kebon Sirih, Drg Nani Khairany. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Buruknya kualitas udara di Jabodetabek belakangan ini juga berdampak pada meningkatnya pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Salah satunya terjadi di Puskesmas Gambir dan Petojo Selatan, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Dokter Umum, Dwitia Noviari mengatakan, pasien ISPA tidak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak. Peningkatan itu terjadi dalam sepekan terakhir usai memburuknya udara Jakarta.
"Saya kebetulan nggak kerja di sini aja, kebanyakan di poli umum Puskesmas Kecamatan Gambir. Tapi memang sekarang sih kasus ISPA-nya lagi meningkat," kata Dwitia Noviari saat ditemui di Puskesmas Petojo Selatan, Senin (15/8).
Dokter Umum di Puskesmas Petojo Selatan dan Kecamatan Gambir, Dwitia Noviari. Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
"Karena, ya, itu, polusi udara kan, ya. Udara lagi jelek banget. Sebenarnya dari bulan kemarin juga ada peningkatan," imbuh dia.
Dwitia belum membeberkan secara detail data peningkatan pasien ISPA. Menurutnya, ini tak terlepas dari kualitas udara Jakarta yang buruk.
"Tadi kebetulan pasien anak juga banyak yang batuk, pilek. Ada benang merah polusi, udara, virus, bakteri. Jadi kalau dibandingkan memang nggak bisa, tapi jadi satu ada benang merahnya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara ditemui terpisah, Kepala Puskesmas Kebon Sirih, Drg Nani Khairany, menyebut pasien ISPA di tempatnya belum meningkat signifikan.
Meski begitu, dia mengingatkan warga untuk menjaga kondisi kesehatan di tengah buruknya kualitas udara.
"(Memang) kalau hasilkan ISPA dari polusi enggak signifikan. Yang kita khawatirkan itu polusi udara, paru-paru yang rusak dibuatnya, dan itu jangka panjang," tambahnya.
Pencegahan ISPA: Pakai Masker, Hindari Rokok
Suasana Jakarta difoto dari atas gedung Perpusnas terlihat samar karena polusi udara, Selasa (25/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Lebih lanjut, Dwitia mengungkapkan, untuk pencegahan ISPA dapat dilakukan dari diri sendiri hingga lingkungan. Salah satunya dengan tetap memakai masker.
"Karena udara sedang jelek-jeleknya, polusi meningkat, kalau bisa keluar pakai masker. Kalau misal sudah terkena ISPA, ya kalau bisa di rumah ada orang tua atau anak kecil, kita pake masker. Untuk cegah penularan," ujar Dwitia.
ADVERTISEMENT
"Karena kalau kena, sembuh, tapi orang rumah kena, itu akan tektok terus. Yang kedua, jaga pola hidup sehat, jangan jajan sembarangan, apalagi jajan minyak-minyakan dipake berkali-berkali. Minum vitamin," tambah dia.
Selain itu, Dwitia mengingatkan rokok juga menjadi salah satu sumber polusi udara dan penyebab ISPA. Sehingga ia mengimbau masyarakat untuk tak merokok, khususnya dekat anak-anak.
"Jangan merokok. Apalagi untuk orang tua perokok, jangan di rumah, di luar, lalu sampai ke rumah jangan langsung peluk anak. Mandi bersih, ganti baju, baru (dekat anak)," jelas dia.
"Ya, banyak juga (ISPA) karena rokok. Dan ISPA berulang bisa karena orang tua atau lingkungannya ada perokok," tandas dia.