news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

PP Muhammadiyah Mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud

21 Juli 2020 23:03 WIB
Logo PP Muhammadiyah. Foto: Wikipedia
zoom-in-whitePerbesar
Logo PP Muhammadiyah. Foto: Wikipedia
ADVERTISEMENT
PP Muhammadiyah memberikan penjelasan terkait Program Organisasi Penggerak (POP) yang telah diluncurkan Kemendikbud pada 10 Maret lalu. Program Organisasi Penggerak merupakan bagian Merdeka Belajar yang fokus mencapai hasil belajar siswa dalam peningkatan numerasi, literasi, dan karakter.
ADVERTISEMENT
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Kasiyarno, menilai Program Organisasi Penggerak merupakan program serius dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan penguatan sumber daya manusia.
Sehingga sebagai salah satu garda terdepan bangsa, melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, PP Muhammadiyah sempat menyatakan komitmen untuk ikut bersama mewujudkan perubahan pendidikan.
Pusat Dakwah Muhammadiyah. Foto: Jihad Akbar/kumparan
PP Muhammadiyah juga sudah mengajukan proposal Program Pengembangan Kompetensi Kepala Sekolah dan Guru Penggerak untuk mewujudkan perubahan pendidikan di Indonesia.
"Mengingat rekam jejak yang dimiliki persyarikatan Muhammadiyah terhadap bangsa ini telah dilakukan sejak tahun 1918,yang meliputi tidak hanya dibidang kesehatan dan gerakan sosial keummatan tetapi juga bidang pendidikan," kata Kasiyarno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/7).
Ia menjelaskan, infrastruktur yang dimiliki oleh Majelis Dikdasmen di wilayah Indonesia sudah sangat lengkap. Dalam melaksanakan kegiatan itu, Perguruan Tinggi Muhammadiyah di pelosok negeri akan dilibatkan dalam program pengembangan kompetensi kepala sekolah dan guru penggerak di seluruh wilayah.
Suasana Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta. Foto: Wikipedia

PP Muhammadiyah Mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud

Namun, dalam perjalanannya, Kasiyarno mengatakan PP Muhammadiyah memutuskan untuk mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemendikbud. Setidaknya ada tiga pertimbangan utama yang mendasari keputusan itu.
ADVERTISEMENT
"Setelah kami mengikuti proses seleksi dalam Program Organisasi Penggerak Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud RI dan mempertimbangkan beberapa hal maka dengan ini kami menyatakan mundur dari keikutsertaan program tersebut," tegas Kasiyarno.
Berikut tiga pertimbangan PP Muhammadiyah mundur dari Program Organisasi Penggerak
ADVERTISEMENT
Kasiyarno menuturkan, tiga pertimbangan itu menjadi dasar Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah mundur dari Program Organisasi Penggerak Kemedikbud RI. Ia juga meminta Kemendikbud meninjau kembali program tersebut.
"Kami mengusulkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meninjau kembali terhadap surat tersebut untuk menghindari masalah yang tidak diharapkan di kemudian hari," tutupnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.