Prediksi Survei: Anies-Sandi Kalahkan Ahok-Djarot di Pilgub DKI

17 April 2017 9:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ahok-Djarot dan Anies-Sandi usai debat. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahok-Djarot dan Anies-Sandi usai debat. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Pencoblosan Pilgub DKI Jakarta putaran kedua akan dihelat pada dua hari mendatang. Sejak sepekan lalu, lembaga survei ramai-ramai memaparkan prediksi siapa yang akhirnya menjadi DKI-1. Sebanyak 6 dari 7 survei menempatkan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebagai pemenang.
ADVERTISEMENT
Lembaga survei yang memprediksi kemenangan Anies-Sandi adalah SMRC, PolMark, Indikator, Median, dan LSI Denny JA. Median menggelar dua survei dan keduanya menempatkan Anies-Sandi sebagai pemenang. Hanya Charta Politika yang menempatkan Ahok-Djarot sebagai pemenang. Bagaimana hasil lengkapnya?
1. Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC)
Elektabilitas  cagub dan cawagub. (Foto: Twitter @saifulmujani)
zoom-in-whitePerbesar
Elektabilitas cagub dan cawagub. (Foto: Twitter @saifulmujani)
Lembaga Survei Saiful Mujani Research Center (SMRC) memprediksi keunggulan Anies-Sandi sebesar 1 persen. Elektabilitas Anies-Sandi mencapai 47,9 persen sementara Ahok-Djarot meraih 46,9 persen. Sebanyak 5,2 persen responden menjawab tidak tahu atau rahasia.
Survei dilakukan kepada seluruh WNI yang tinggal di DKI Jakarta dan berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan untuk periode 31 Maret hingga 5 April 2017. Responden mencapai 800 orang dan dipilih dengan metode stratified systematic random sampling.
ADVERTISEMENT
2. Survei LSI Denny JA
Elektabilitas cagub DKI. (Foto: Dok. LSI Denny JA)
zoom-in-whitePerbesar
Elektabilitas cagub DKI. (Foto: Dok. LSI Denny JA)
Survei LSI Denny JA memprediksi keunggulan Anies-Sandi atas Ahok Djarot. Berdasarkan survei yang digelar pada 7-10 April 2017, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 51,4 persen sementara Ahok-Djarot 42,7 persen. Sebanyak 5,9 persen responden belum menjawab.
Data diambil dari 440 responden pada 7-10 April 2017 dengan metode sampling, multistage random sampling. Responden diwawancarai tatap muka menggunakan kuesioner. Margin of error survei kurang lebih 4,8 persen.
3. Survei Median (1-6 April 2017)
Elektabilitas Putaran 2. (Foto: Median)
zoom-in-whitePerbesar
Elektabilitas Putaran 2. (Foto: Median)
Lembaga Media Survei Nasional (Median) juga memprediksi keunggulan Anies-Sandi atas Ahok-Djarot di putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Pada survei pertama yang digelar pada 1-6 April 2017, Anies Sandi meraih 49,8 persen sementara Ahok-Djarot hanya 43,5 persen dan 6,7 persen responden belum menentukan pilihan.
ADVERTISEMENT
Survei ini dilakukan pada tanggal 1-6 April 2017, terhadap 1.200 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, dengan margin of error sebesar +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling dan proporsional atas kotamadya dan gender.
4. Survei Median (13-14 April 2017)
Tren elektabilitas pasangan (Foto: Median)
zoom-in-whitePerbesar
Tren elektabilitas pasangan (Foto: Median)
Median kembali merilis surveinya pada Sabtu (15/4) lalu. Dalam survei tersebut, elektabilitas Anies-Sandi tetap unggul atas Ahok-Djarot meski makin ketat. Dalam survei yang digelar pada 13-14 April 2017, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 49 persen sementara Ahok-Djarot mencapai 47,1 persen sementara 3,9 persen belum menentukan pilihan.
Survei ini mengambil sampel sebesar 550 responden warga DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, dengan teknik multistage random sampling, dan margin of error sebesar +/- 4,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
ADVERTISEMENT
5. Survei Charta Politika
Survei Elektabilitas Pilgub DKI (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Survei Elektabilitas Pilgub DKI (Foto: Dok. Istimewa)
Berbeda dari enam survei lainnya, Charta Politika menempatkan Ahok-Djarot sebagai pemenang dalam putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Berdasarkan survei Charta Politika, elektabilitas Ahok-Djarot mencapai 47,3 persen sementara elektabilitas Anies-Sandi mencapai 44,8 persen. Sebanyak 7,9 persen responden tidak menjawab.
Survei dilakukan pada 7-12 April 2017 melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah responden mencapai 782 dari 1.000 yang direncanakan. Survei digelar di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Survei menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 3,5 persen.
6. Survei Indikator
Elektabilitas paslon gubernur DKI. (Foto: Twitter/@indikatorcoid)
zoom-in-whitePerbesar
Elektabilitas paslon gubernur DKI. (Foto: Twitter/@indikatorcoid)
Lembaga Indikator Politik Indonesia juga memprediksi keunggulan tipis Anies-Sandi atas Ahok-Djarot. Berdasarkan hasil survei, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 48,2 persen sementara Ahok-Djarot mencapai 47,4 persen. Sebanyak 4,4 persen responden tidak menjawab atau tidak mau mengemukakan pilihannya.
ADVERTISEMENT
Responden dari survei adalah seluruh warga DKI Jakarta yang sudah berusia 17 tahun ke atas atau yang sudah memiliki hak pilih. Jumlah sampel awal mencapai 1.000, dipilih menggunakan metode stratified systematic sampling. Responden yang berhasil diwawancara sebanyak 495 responden dengan tingkat toleransi kesalahan mencapai kurang lebih 4,5 persen. Tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dengan asumsi simple random sampling. Survei digelar pada 12-14 April 2017.
7. Survei PolMark Research Center
Elektabilitas paslon gubernur DKI. (Foto: Dok. Polmark)
zoom-in-whitePerbesar
Elektabilitas paslon gubernur DKI. (Foto: Dok. Polmark)
Survei PolMark Indonesia juga memprediksi kemenangan Anies-Sandi pada Pilgub DKI Jakarta putaran kedua. Pada survei yang digelar pada 15-24 Maret 2017, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 49,1 persen sementara Ahok-Djarot 41,1 persen. Sebanyak 9,8 persen responden tidak menjawab.
Survei digelar terhadap 1.200 responden dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen. Populasi survei ini adalah WNI yang berdomisili di Provinsi DKI Jakarta yang punya hak pilih. Setiap responden terpilih diwawancarai dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang telah dilatih.
ADVERTISEMENT