Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pro-Kontra Kartu Jakarta Jomblo, Kamu yang Mana?
8 Mei 2017 13:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Kartu jomblo dan pojok taaruf.
Dua kalimat yang jadi tren di media sosial. Program yang disebut-sebut akan dirilis gubernur Jakarta terpilih Anies Baswedan dan Sandiaga Uno ini langsung membuat warga media sosial mengerutkan kening. Mereka gatal ingin memberikan beragam komentar soal dua program tersebut.
ADVERTISEMENT
Banyak dari netizen mempertanyakan fungsi dan manfaat dari kartu jomblo.
Baca juga:
Ada juga yang tidak mengira, usulan kartu jomblo ini benar-benar direalisasikan. Seolah tak ada isu lain yang lebih penting dan harus jadi prioritas.
Kartu jomblo sendiri katanya akan membantu jomblowan jomblowati ibu kota untuk bisa mendapat pasangan. Namun, netizen kemudian mempertanyakan, definisi 'jomblo' ini untuk siapa.
Mereka yang miris melontarkan pendapat bahwa para jomblo tidak butuh kartu jomblo. Tapi butuh kartu keluarga supaya nggak jomblo lagi.
Selain kartu jomblo, Anies dan Sandi juga berencana membuat pojok taaruf. Fasilitas yang diberikan kepada para jomblo untuk kopdar dan saling mengenal. Sayang, fasilitas ini malah direncanakan untuk dibuat di RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak).
ADVERTISEMENT
Ini yang dikritik netizen, karena sebuah lingkungan ramah anak malah menjadi tidak ramah anak karena ditambahi tempat untuk para jomblowati dan jomblowan mencari pasangan.
Miris memang.
Meski banyak yang kontra, ada juga yang siap sedia menerima kartu jomblo.
Jadi, para jomblo ibu kota, bersiaplah!