Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Profil Abdul Mu'ti, Sekum Muhammadiyah yang Dipilih Prabowo jadi Menteri
15 Oktober 2024 3:54 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah , Abdul Mu'ti berbatik cokelat ketika dipanggil ke kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto , di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10). Mereka-mereka yang dipanggil ke Kertanegara adalah calon menteri.
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan dengan Prabowo, Mu'ti terang-terangan menyebut, ia diminta Prabowo memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebuah kementerian pecahan dari Kemendikbud Ristekdikti.
"Pak Prabowo menyampaikan amanah kepada saya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," ucap Mu'ti.
Berikut adalah profil Mu'ti yang dirangkum kumparan:
Abdul Mu'ti lahir di Kudus, 2 September 1968. Ia menempuh pendidikannya dari Madrasah Tsanawiyah hingga Madrasah Aliyah di kota asalnya itu.
Ia lalu melanjutkan ke perguruan tinggi, masuk ke Fakultas Tarbiyah di IAIN Walisongo, Semarang pada 1991. Ia juga sempat belajar di Flinders University of South Australia, Adelaide pada 1997, lalu mengikuti Short Course on Governance and Shariah di University of Birmingham, Inggris pada 2005.
ADVERTISEMENT
Mu'ti menyelesaikan pascasarjananya di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta pada 2008. Pada 2 September 2020, Mu'ti dikukuhkan sebagai Guru Besasr ke-1050 UIN Syarif Hidayatullah.
Mu'ti sejak 1994 telah aktif berkecimpung di organisasi Muhammadiyah. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah pada 2000-2002, lalu pada 2002-2006, Mu'ti menjabat sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah. Pada periode ini, Mu'ti merangkap jabatan sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah periode 2005-2010.
Mu'ti sempat ditawari jadi Wakil Menteri Pendidikan Kabinet Indonesia Maju, pada 2020. Tapi, ia menolak tawaran itu.
"Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," kata Mu'ti pada 2020.
ADVERTISEMENT
Saat itu Mu'ti dihubungi oleh Mensesneg Pratikno dan Mendikbud Nadiem Makarim. Ia awalnya menerima. Tapi setelah berpikir panjang, Mu'ti menolak tawaran tersebut.
"Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," sambungnya.
Sementara saat didapuk jadi menteri oleh Prabowo, Mu'ti menerimanya. Nanti, Mu'ti akan didampingi oleh 2 wakil menteri.
"Saya akan didampingi 2 wamen. Wakilnya otoritas beliau," ucap Mu'ti, usai bertemu Prabowo.