Profil Haji Lulung: 'Jagoan' Tanah Abang Penentang Ahok yang Kini Balik ke PPP

8 September 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abraham Lunggana alias Haji Lulung Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Abraham Lunggana alias Haji Lulung Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
ADVERTISEMENT
Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) kini tengah dirasakan politikus Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung. Pada awal September 2021 ini, ia kembali ke partai lamanya, PPP, setelah tiga tahun mengarungi politik bersama PAN.
ADVERTISEMENT
Lulung telah mengirimkan surat pengunduran dirinya ke Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Menurut Sekjen PAN Eddy Soeparno, Lulung kembali ke PPP karena mendapatkan amanah baru di DPW DPP DKI Jakarta.
"Kembali ke PPP, memimpin PPP DKI Jakarta. Jadi beliau akan menjadi ketua DPW PPP DKI Jakarta untuk PPP," kata Eddy, Selasa (7/9).
Sementara itu, Lulung menjelaskan alasannya kembali ke rumahnya di PPP karena ada desakan dari sejumlah ulama.
"Selang 2 tahun sehabis pileg (2019), saya jadi anggota DPR RI banyak desakan dari ulama 'Haji, sudah deh urusin PPP lagi," ujar Lulung.
Lulung menyebut tidak ada masalah dengan PAN. Bahkan, dia sudah menjadi anggota DPR dari PAN. Tapi adanya saran ulama itu yang buat politikus asal DKI itu berpikir ulang.
ADVERTISEMENT

Seperti apa profil Haji Lulung, yang juga dikenal sebagai penguasa Tanah Abang?

Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Foto: Johanes Hutabarat/kumparan
Lulung merupakan kelahiran Jakarta, 24 Juli 1959. Ia aktif mengikuti berbagai organisasi masyarakat (ormas), seperti Ketua Umum Gerak Betawi (2001-2010), Ketua Umum Pemuda Panca Marga (2011-2019), dan kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Bamus Betawi periode 2018-2023.
Sebelum masuk dunia politik, Lulung dikenal sebagai pengusaha yang memiliki perusahaan yang bergerak di bidang keamanan hingga perparkiran di Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Beberapa perusahaan itu seperti di PT Putraja Perkasa dan PT Tirta Jaya Perkasa, PT Satu Komando Nusantara, PT Tujuh Fajar Gemilang hingga Koperasi Kobita.
Selain di bidang usaha, pria berusia 62 tahun itu juga memiliki advokasi yang dinamakan Lunggana Advocate & Friends yang berlokasi di Tanah Abang.
Profil Lulung di KPU. Foto: Dok. KPU
Lulung mengawali karier politiknya dengan masuk PPP. Namun, ketika PPP pecah, ia sempat diajak untuk mendirikan Partai Bintang Reformasi (PBR) dan terpilih sebagai Ketua DPC FBR Jakarta Barat. Setelah Pemilu 2004, ia pun kembali ke PPP dan diamanahkan sebagai Ketua Umum DPC PPP Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Dua kali Lulung berhasil terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, yakni Pemilu 2009 dan 2014. Saat di DPRD DKI, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI periode 2014-2019, namun mundur pada 2018. Di PPP pun ia menjabat posisi yang strategis, yakni Ketua DPW PPP DKI Jakarta hingga 2016.
Nama Lulung kian dikenal usai perseteruannya dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat itu menjabat sebagai Wagub DKI. Beberapa kali Lulung menyerang Ahok dengan tudingan telah menghina DPRD DKI agar bisa naik sebagai Gubernur DKI, hingga dinilai sering berbicara sembarangan tentang PKL Tanah Abang.
Lulung kemudian dipecat sebagai kader PPP pimpinan Djan Faridz karena mendukung Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI 2017. Padahal, saat pilkada, PPP menjadi partai pendukung Ahok-Djarot Syaiful Hidayat.
Anies dan Haji Lulung di Balai Kota Foto: Mirsan Simamora/kumparan
Akibat dualisme kepengurusan PPP antara pimpinan Djan Faridz dan Romahurmuziy, Lulung pun akhirnya pindah ke PAN pada 2018. Alasannya, karena PAN dinilai sebagai partai istiqomah dan memiliki perjuangan yang sama dengan dirinya.
ADVERTISEMENT
Kemudian Lulung lompat dari jabatan sebelumnya di DPRD DKI ke DPR RI dari PAN. Pada Pileg 2019, Lulung yang maju dari dapil DKI Jakarta III berhasil mengantongi 69.782 suara dan akhirnya melenggang ke Senayan.
Namun, usai mengundurkan diri dari PAN, maka Lulung yang duduk di Komisi VII otomatis akan diganti statusnya sebagai anggota DPR karena tidak lagi memenuhi syarat. Posisinya diganti caleg PAN lain yang perolehan suaranya di bawah Lulung.
"Insyaallah nanti ada posisi yang tepat untuk beliau. Tentu semua melalui mekanisme organisasi. Dan pada saatnya PPP akan mengumumkan secara resmi jabatan apa yang akan diamanahkan kepada H. Lulung," ucap Ketua DPP PPP Achmad Baidowi.
"H. Lulung merupakan salah satu tokoh Ibu Kota yang berpengaruh, sehingga bergabungnya beliau diharapkan mampu membangkitkan gairah PPP di DKI Jakarta," imbuhnya.
ADVERTISEMENT