Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Program Satu Juta Rumah Murah Jokowi di 2017 Baru 169.614 Unit
16 Mei 2017 19:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Realisasi program satu juta rumah murah dengan Down Payment (DP) 1 persen yang digaungkan Presiden Joko Widodo hingga Mei 2017 baru mencapai 169.614 unit. Seluruh rumah sudah dibagikan ke 155.408 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan 14.206 masyarakat biasa.
ADVERTISEMENT
"Sampai 30 April sudah 169.614, relatif hampir sama dibandingkan tahun lalu," ungkap Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syarif Burhanuddin saat ditemui di Grand Ballroom Kempinski, Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (16/5).
Menurut dia, realisasi program satu juta rumah akan meningkat pada pertengahan tahun ini. Saat ini, pengerjaan rumah murah terus dikerjakan dengan melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pengembang.
"Nanti Juni-Agustus akan makin meningkat. Sama seperti tahun lalu, orang bangun rumah kan bangun pondasi dulu, akad dulu, ada proses," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyatakan, realiasai angka 169.614 rumah murah di kuartal I-2017 dianggap masih cukup kecil. Pemerintah terus berupaya agar tahun ini satu juta rumah murah bisa terbangun.
"Padahal rumah justru 70 persen dibangun swadaya, dengan developer langsung jadi tidak pakai subsidi, tak pakai bunga bank tapi uang pinjaman dari keluarga, kalau acuannya hanya bank, memang relatif kecil," pungkas Syarif.
Realisasi program satu juta rumah tahun 2016 mencapai 805.169. Rinciannya adalah pembangunan rumah Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) mencapai angka 569.382 unit sedangkan rumah non MBR terbangun sebanyak 235.787 unit. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2015 lalu di mana capaiannya hanya sekitar 699.770 unit.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 10:03 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini