Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Qatar Bantah Keras Tudingan Terlibat Gerakan Terorisme
9 Juni 2017 13:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Pemerintah Qatar membantah tudingan Arab Saudi dan sekutunya bahwa mereka mendukung gerakan terorisme. Tudingan ini juga yang melandasi Saudi cs memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya empat negara, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, dan Bahrain, mengeluarkan pernyataan bersama yang menetapkan 59 orang yang terkait Qatar sebagai pendana teroris.
Termasuk dalam 59 tersebut, pemimpin spiritual Ikhwanul Muslimin Yousef al-Qaradawi, dan 12 entitas, di antaranya adalah badan amal Qatar yang didanai Qatar Charity.
Menurut Qatar, tudingan Saudi itu sama sekali tidak berdasar.
"Pernyataan bersama Kerajaan Arab Saudi, Bahrain, Mesir, dan UEA, terkait 'daftar pantauan pendana teror' sekali lagi adalah tuduhan yang tidak berdasar yang tidak memiliki dasar fakta sama sekali," ujar pernyataan pemerintah Qatar.
[Baca juga: Cadangan Pangan Qatar Cukup untuk 12 bulan ]
ADVERTISEMENT
Bahkan menurut Qatar, mereka tidak kalah kerasnya dalam upaya memerangi terorisme.
Qatar, tulis pemerintah Doha, melawan terorisme hingga ke akarnya, memberikan pemuda harapan melalui lapangan pekerjaan, mendidik ratusan ribu pengungsi Suriah, dan mendanai program komunitas untuk memerangi propaganda ekstremis.
"Posisi kami dalam memberantas terorisme lebih kuat dibanding penandatangan pernyataan bersama - fakta yang diabaikan oleh mereka," lanjut pernyataan Qatar lagi.
Total ada 8 negara, yaitu Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir, Libya, Yaman, Maladewa, dan Mauritius, yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
Pemerintah Qatar disebut mendukung terorisme dan pro-Iran menyusul pidato Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani di media pemerintah. Ke-8 negara itu langsung menutup wilayah udara, laut, dan darat mereka dari maskapai Qatar.
ADVERTISEMENT
Belakangan Qatar mengatakan media itu telah diretas. Saat ini upaya mediasi antara Arab Saudi dan Qatar tengah diupayakan oleh kerajaan Kuwait.