Qatar Protes Pemutusan Hubungan Diplomat oleh Arab Saudi dan Sekutunya

5 Juni 2017 16:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani (Foto: Reuters/Faisal Al Nasser)
zoom-in-whitePerbesar
Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani (Foto: Reuters/Faisal Al Nasser)
Pemerintah Qatar membantah tuduhan bahwa mereka mendukung kelompok terorisme dan menyanjung Iran. Tuduhan ini berujung pada putusnya hubungan diplomatik antara Qatar dengan Arab Saudi dan negara-negara sekutunya.
ADVERTISEMENT
Arab Saudi, Yaman, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir pada Senin (6/5) menyatakan putus hubungan diplomatik menyusul komentar Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani yang dianggap mendukung Iran, Israel, dan Ikhwanul Muslimin di media.
Qatar mengaku media mereka diretas, mengatakan kutipan Emir itu palsu. Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Qatar hari ini, mereka mengaku menjadi korban penghasutan.
"Kampanye penghasutan berdasarkan kebohongan telah mencapai tingkat rekayasa yang menyeluruh," ujar pernyataan Kemlu Qatar.
Peta Hubungan Diplomatik Sekutu Arab Saudi & Qatar (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peta Hubungan Diplomatik Sekutu Arab Saudi & Qatar (Foto: Bagus Permadi/kumparan)
Walau Qatar mengaku diretas, namun Arab Saudi dan sekutunya tetap memutuskan hubungan diplomatik. Menurut Saudi, Qatar telah mendukung terorisme dan konflik sektarian yang digawangi Iran.
ADVERTISEMENT
"Langkah pemutusan hubungan ini tidak bisa dibenarkan dan disandarkan pada klaim dan tuduhan yang tidak berdasarkan fakta," ujar Qatar.
Akibat pemutusan hubungan ini, Saudi dan sekutunya menutup wilayah udara dan laut mereka bagi transportasi dari Qatar, termasuk menghentikan penerbangan ke negara itu.
Pemerintah Qatar memprotes keputusan Saudi dan sekutunya ini. Menurut Qatar, pemutusan hubungan diplomatik adalah bentuk mencampuri urusan dalam negara lain.
"Ini adalah pelanggaran terhadap kedaulatan (Qatar) sebagai sebuah negara," lanjut pernyataan Qatar.