Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Internal Partai Golkar kembali memanas jelang Munas yang digelar pada Desember 2019, dan dipastikan Bambang Soesatyo tetap maju menghadapi petahana Airlangga Hartarto.
ADVERTISEMENT
Bahkan, DPP sudah menetapkan akan menggelar pleno pada 5 November dan Rapimnas pada 7 Desember. Namun, persiapan jelang Munas itu tak melibatkan seluruh pengurus.
Salah satu yang tak dilibatkan adalah Koordinator Bidang Kepartaian Ibnu Munzir. Bahkan, gara-gara itu Ibnu Munzir keluar dari grup WhatsApp DPP Partai Golkar.
"Keluar WA itu kan kewajiban, sekadar memberi tahu saja. Pleno dan Rapimnas itu kan domain Korbid Kepartaian namanya. Mestinya diberi tahu kalau tak dilibatkan," ucap Ibnu kepada kumparan, Jumat (1/11).
Ibnu menduga Ketum Golkar yang juga calon ketum, Airlangga Hartarto, sengaja tak melibatkan dirinya dan beberapa orang untuk membahas persiapan Munas.
"Berpartai itu ada aturan, mekanisme. Jadi mestinya selaku pimpinan partai kita ikut aturan. Ada AD ART, PO (Peraturan Organisasi), ada juklak, tata kerja. Itu semua pedoman. Kalau enggak dipedomani, itu orang suka-suka," bebernya.
ADVERTISEMENT
Kini, Ibnu Munzir dan beberapa pengurus DPP yang tak dilibatkan seperti Indra Bambang Utoyo, bingung dengan agenda Munas Golkar yang tinggal bulan depan.
"Kalau enggak cocok jangan dibawa perasaan, tapi ikuti mekanisme partai. Berpartai itu berdemokrasi, biasa. Di situ diuji pimpinan mampu enggak memenej," tuturnya.