Ratusan Imam di Inggris Tolak Salati Jenazah Teroris

6 Juni 2017 14:22 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mengenang korban teror London Bridge (Foto: REUTERS/Kevin Coombs)
Ratusan imam dan pemuka agama Islam di kota Inggris menolak mengurus jenazah simpatisan ISIS penyerang London. Menurut mereka tindakan para teroris ini sudah tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
ADVERTISEMENT
Melalui akun Facebook salah satu imam, Abdullah Hasan, para pemuka agama Islam dari berbagai mahzab di Inggris dalam pernyataan bersama mengecam serangan teroris di Manchester dan London dalam dua pekan terakhir.
"Kami, sebagai Imam Muslim dan pemimpin agama, mengutuk dengan keras serangan teror di Manchester dan London," ujar pernyataan bersama itu.
Menurut para imam, para pelaku serangan di Manchester dan London adalah pembunuh berdarah dingin yang mengatasnamakan Islam. Tindakan ini bukan hanya kejam, tapi dilakukan di tengah bulan suci Ramadan yang seharusnya dipenuhi dengan belas kasih.
Teror di London. (Foto: AP Photo/Raphael Satter)
Selain itu, lanjut pernyataan para imam, pembunuhan itu bertentangan dengan prinsip al-Quran yang tertuang dalam surat Al-Maidah ayat 32 yang di antaranya berbunyi:
ADVERTISEMENT
"... Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya..."
Oleh karena itu, para imam menyatakan tidak akan mengurus jenazah pelaku serangan teroris di Inggris dan menyerukan orang lain untuk juga tidak melakukannya.
"Kami tidak akan melakukan salat jenazah terhadap para pelaku dan menyerukan imam lainnya tidak melakukannya. Hal ini karena tindakan buruk mereka bertentangan dengan nilai-nilai agung Islam," ujar pernyataan tersebut.
Pernyataan itu ditandatangani oleh 130 imam dari seluruh Inggris menyusul pengeboman bunuh diri di Manchester yang menewaskan 22 orang bulan lalu, dan penikaman di London akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
ISIS mengklaim berada di balik serangan yang menewaskan seluruh pelaku itu. Menurut para imam di Inggris, tindakan tersebut bertujuan untuk memecah belah masyarakat dan memicu ketakutan.
"Kejahatan itu merusak nama agama dan Nabi kita, yang diturunkan untuk menjadi rahmat bagi semua makhluk," ujar pernyataan para imam.