Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Relawan MER-C di Gaza Tak Akan Pulang ke Indonesia, Rawat Korban Perang
10 Oktober 2023 12:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Rumah Sakit Indonesia (RSI) Gaza yang dikelola oleh lembaga medis dan kemanusiaan dari Indonesia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), tidak akan ditutup.
ADVERTISEMENT
Bahkan relawan MER-C akan tetap bertahan di Gaza, tak pulang ke Indonesia, di tengah pertempuran pejuang Palestina melawan Israel.
"Relawan kita tetap stay di Gaza. Ini adalah wakil dari rakyat Indonesia, mata telinga rakyat Indonesia. Maka kami memutuskan pimpinan MER-C untuk minta relawan kita agar stay di Gaza untuk bisa membantu korban-korban yang terjadi di Gaza," kata Head of Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad, dalam jum pers di kantor MER-C di Jalan Kramat Lontar, Jakarta Pusat, pada Selasa (10/10).
Sarbini menambahkan, meski tetap berada di Gaza, para relawan MER-C diminta menjaga diri. Saat ini masih ada lima relawan yang terdiri dari tiga dokter dan dua engineer.
"Bahwa hadiah dari masyarakat Indonesia begitu luar biasa, yaitu RS Indonesia di Gaza yang sangat bermanfaat bagi mereka, baik terutama korban-korban," jelas Sarbini.
ADVERTISEMENT
Komentar Sarbini disampaikan tak lama usai Kemlu RI meminta WNI di Palestina maupun Israel segera meninggalkan negara tersebut.
Juru bicara Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan pemerintah akan mengevakuasi 10 WNI yang masih berada di Gaza.
RSI Merawat korban perang
Sejak perang pecah pada akhir pekan, RSI menjadi salah satu tempat paling sibuk. Korban luka dan korban mati syahid dibawa ke RS yang berdiri atas sumbangan masyarakat Indonesia tersebut.
“Warga memindahkan jenazah warga yang terbunuh akibat serangan udara Israel dalam pembantaian Jabalia ke Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara," lapor kantor berita Palestina, WAFA, pada Senin (9/10) waktu setempat.
Relawan MER-C, Reza Aldila, dalam tayangan video yang dibagikan memberi laporan singkat tentang kondisi di RS Indonesia pada Senin (9/10).
ADVERTISEMENT
"Dalam serangan di kamp pengungsian Jabalia, mengakibatkan banyaknya korban yang jatuh. Karena banyaknya korban yang jatuh, sehingga kamar mayat yang ada di RS Indonesia tidak lagi dapat menampung dan terpaksa banyak sekali jasad-jasad yang harus diletakkan di luar,” ungkap Reza.
Akar Masalah Palestina vs Israel
Pemerintah Indonesia lewat Kemlu menjelaskan, akar konflik Palestina-Israel adalah pendudukan wilayah Palestina oleh Israel. Akar masalah ini harus diselesaikan sesuai parameter yang sudah disepakati PBB.
Indonesia dan sejumlah negara selama ini mendukung solusi dua negara (two state solution) untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung sekitar 7 dekade ini. Namun, PM Netanyahu yang beraliran ultranasionalis menolak menerima solusi ini.