Resep Hidup 146 Tahun Mbah Gotho dan Kedatangan Dokter Amerika

1 Mei 2017 20:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Mbah Gotho, manusia tertua sedunia asal Sragen (Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Mbah Gotho, manusia tertua sedunia asal Sragen (Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA)
Dokter asing telah melakukan tes kepada Sodimejo atau Mbah Gotho dan membenarkan warga Sragen itu adalah orang tertua sedunia. Mbah Gotho meninggal di usia 146 tahun. Apa resepnya hingga bisa hidup selama itu?
ADVERTISEMENT
Sanak kerabat menyebut sabar dan ikhlas adalah kunci utama. Salah satu cucu Mbah Gotho, Suwarni, menyebut bahwa semasa mudanya Mbah Gotho adalah seorang petani.
Kegiatan yang disenanginya adalah mencari ikan di Bengawan Solo, dan menolong orang lain. Suwarni menyatakan, kakeknya dikenal penyabar dan apa pun disikapi dengan selalu ikhlas, sehingga panjang usia.
"Beliau pada zaman perang perjuangan melawan penjajah Belanda, sering menolong para pejuang yang terluka kena tembak," kata Suwarni seperti dilansir Antara, Senin (1/5).
ADVERTISEMENT
Mbah Gotho meninggal dunia hari Minggu kemarin setelah sepekan dirawat di rumah sakit. Hari ini pria yang 11 saudara kandungnya telah meninggal dunia itu dimakamkan di Tanggung Grasak Plumbon, Sambung Macan, sekitar 300 meter dari rumah duka.
Warga yang mengantar jenazah Mbah Gotho hingga ke tempat peristirahatan terakhir juga merasa kehilangan sosok manusia tertua itu.
"Saya melihat semasa hidupnya Mbah Gotho sering menolong orang, dan penyabar," kata Sugi, salah satu pelayat warga setempat.
Suryanto (47), cucu Mbah Gotho, mengatakan kakeknya semasa hidupnya tidak mempunyai pantangan makanan dan hidup sederhana. Makanan yang disukainya adalah sayur yang berkuah, sambal dengan tempe goreng.
ADVERTISEMENT
"Makanan itu dan minum teh manis yang disukai oleh Mbah Gotho. Beliau seusia itu, masih mau makan sate kambing dan tidak ada masalah," kata Suryanto.
Mbah Gotho saat akan meninggal dunia tidak meninggalkan pesan apa-apa. Saat sedang dirawat di rumah sakit pernah mengatakan jika dia diambil Tuhan, anak dan cucu diminta untuk mengikhlaskan.
"Hanya itu pesan terakhir Mbah Gotho," kata Suryanto.
Tidak Kerasan di RS
Mbah Gotho dibawa ke rumah sakit karena sakit pada lambungnya pada tangga 12 April 2017. Mbah Gotho dirawat di rumah sakit selama enam hari, dan kemudian dia marah-marah minta pulang ke rumah.
Menurut Suryanto, kakeknya sempat akan diberikan transfusi darah sebanyak tujuh kantung, tetapi baru tiga kantung sudah mengajak pulang ke rumah. Mbah Gotho diizinkan pulang ke rumah di Dukuh Segeran Sambung Macan, pada 17 April. Mbah Gotho selama dirawat di rumahnya,sudah sulit makan, dan hanya mendapat sedikit asupan, sehingga akhirnya kondisinya melemah.
ADVERTISEMENT
Mbah Gotho, manusia tertua sedunia asal Sragen (Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Mbah Gotho, manusia tertua sedunia asal Sragen (Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA)
"Beliau meninggal dunia karena kondisinya melemah, tidak mau makan karena perutnya merasakan kenyang dan tidak mau merepotkan orang lain," kata Suryanto usai mengantar jenazah kakeknya itu ke pemakaman.
Suryanto menuturkan, Mbah Gotho orangnya penyayang pada anak-anak dan cucu-cucu. Apa yang dimiliki jika diminta cucunya pasti diberikan.
Menurut cucu kedua Mbah Gotho itu, yang perlu dijadikan contoh dari sosok kakeknya antara lain memiliki kesabaran yang lebih. Jika dia merasakan lapar atau haus, tidak mau meminta makan atau minum. Jika tak dikasih, dia juga tidak mau meminta. Dia tidak meminta apa pun kepada orang lain.
Mbah Gotho dalam satu bulan terakhir makannya disuapi oleh cucu cucunya, tetapi fisiknya luar biasa masih sehat. Dia selama hidupnya baru pertama dirawat di RS, sehingga dia ingin mengajak pulang terus karena merasa tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Didatangi Dokter AS
Menurut Suryanto, Mbah Gotho didatangi tim dokter dari Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Mbah Gotho diambil sampelnya untuk tes DNA, pemeriksaan gigi dan diambil air kencingnya.
Tim dokter dari luar negeri tersebut, beberapa hari kemudian mengirimkan hasil pemeriksaan terhadap Mbah Gotho, membenarkan Mbah Gotho sebagai manusia tertua di dunia.
"Tim dokter itu mengirimkan melalui email dan hasilnya membenarkan Mbah Gotho tertua di dunia, banyak yang membenarkan," kata Suryanto.
Suryanto atas nama keluarga Mbah Gotho mengucapkan banyak terima kasih terhadap Pemerinah Daerah Sragen yang perhatian terhadap kakeknya, dan semua pihak yang tidak bisa disebut satu per satu.
ADVERTISEMENT
Mbah Gotho, manusia tertua sedunia asal Sragen (Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Mbah Gotho, manusia tertua sedunia asal Sragen (Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA)