Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi disebut bakal menggelar reshuffle kabinet Rabu (15/6) besok. Isu reshuffle kabinet sudah berembus sejak tahun lalu. Namun, urung dilakukan Jokowi.
ADVERTISEMENT
Tapi, sejumlah sumber dan elite di koalisi pemerintah menyebut Jokowi bakal merombak kabinetnya besok yang adalah Rabu Pahing. Indikasi lain, Jokowi juga bertemu dengan sejumlah ketum parpol koalisinya Selasa (14/6) sore ini. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum NasDem Surya Paloh, hingga Ketum PAN Zulkifli Hasan.
Lalu siapa saja menteri yang kena reshuffle kabinet? Siapa saja yang dicopot? Siapa nama baru yang masuk?
Berikut update terbaru terkait reshuffle kabinet yang dihimpun kumparan di kalangan pemerintahan maupun internal koalisi Jokowi-Maruf Amin.
Salah satu tujuan reshuffle kabinet adalah mengakomodasi PAN yang telah bergabung dengan koalisi Jokowi-Ma'ruf sejak akhir 2021 lalu. PAN disebut bakal mendapat satu kursi menteri. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Ketua DPP PAN Bima Arya.
ADVERTISEMENT
"Infonya kalau posisi menteri mungkin satu, tetapi yang lain kami belum pastikan. Artinya PAN sudah sangat siap untuk memperkuat Presiden Jokowi, posisi kementerian apa pun yang akan berjalan sampai selesai masa jabatan selesai," kata Bima Arya di DPP PAN hari ini.
Info yang berkembang, Ketum Zulkifli Hasan akan menjadi menteri yang masuk kabinet sebagai representasi PAN. PAN disebut bakal mendapat posisi Menteri ATR/Kepala BPN yang saat ini dijabat oleh Sofyan Djalil. Jokowi disebut tak puas dengan kinerja Sofyan karena tak bisa mengatasi masalah sertifikasi tanah. Beberapa hari lalu, Jokowi melontarkan kritik keras dalam penanganan masalah tanah.
Selain itu, PAN juga disebut bakal mendapatkan satu posisi Wamen. Jika benar mendapat posisi Wamen, Sekjen Eddy Soeparno disebut-sebut bakal masuk kabinet. Eddy tak ingin berspekulasi soal hal tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak berani berspekulasi, kembali lagi saya juga tidak mengetahui nama-nama yang beredar. Jadi sebaiknya minta konfirmasinya, ya, dari Istana, dari kantor Pak Presiden," kata Eddy.
Posisi lain yang juga bakal dirombak adalah Mendag yang kini dijabat oleh M. Lutfi. Isu pencopotan Lutfi sudah berembus sejak ramai krisis kelangkaan minyak goreng dan larangan ekspor CPO dan produk turunannya.
Partai koalisi Jokowi juga ramai-ramai mendorong M. Lutfi dicopot.
Sejumlah sumber kumparan menyebut, Lutfi bakal diganti oleh kader NasDem, Enggartiasto Lukita. Kabarnya, Jokowi sudah membahas ini dengan Ketum NasDem Surya Paloh. Enggar sebelumnya pernah menjabat Mendag Jokowi periode 2016 hingga 2019 lalu.
Posisi Mentan Syahrul Yasin Limpo juga disebut bakal kena reshuffle kabinet. Ia disebut bakal digantikan oleh kader Gerindra atau PDIP. Namun, informasi yang dihimpun kumparan, NasDem masih berupaya agar Syahrul tetap menjadi Mentan.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Surya Paloh dan Prabowo Subianto. Gerindra pun disebut telah mengusulkan sejumlah nama ke Jokowi soal Mentan. Salah satunya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Belakangan, Muzani sering bicara soal penyakit PMK.
Menhub Budi Karya Sumadi juga disebut bakal kena reshuffle kabinet. Namun, sumber kumparan menyebut, Budi hanya digeser, tidak terlempar dari kabinet.
Isu perombakan terhadap Budi Karya Sumadi sudah lama terdengar. Khususnya sejak ia positif COVID-19. Eks Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto disebut sebagai calon Menhub. Meskipun, Hadi pernah juga diisukan sebagai calon Kepala Staf Kepresidenan, pengganti Moeldoko.
Nama Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga tak aman dari reshuffle kabinet kali ini. Airlangga disebut bakal dicopot dari posisinya sebagai Menko Perekonomian. Namun, belum diketahui dengan pasti apakah Airlangga dicopot atau hanya digeser dan menempati posisi menteri lain.
ADVERTISEMENT
Jokowi disebut tak puas dengan kinerja Airlangga dalam menangani kebijakan ekspor impor dan sederet kebijakan ekonomi lain. Faktor lain, posisi Airlangga di partai Golkar sedang tidak aman. Sejumlah faksi di internal Golkar tengah berupaya menggoyang Airlangga.
PDIP menjadi partai yang disebut tidak kena perombakan. Bahkan, PDIP bakal menambah satu jatah menteri lagi. Soal penambahan jatah menteri disampaikan pula oleh Wasekjen PDIP Arief Wibowo.
"PDIP meyakini tidak akan ada masukan ke partai kami. Keluarga besar PDIP baik-baik saja, jumlah menterinya tetap seperti yang ada bahkan bisa tambah. Saya tidak tahu apakah nanti Pak Utut, Pak Hasto, kalau saya hanya penjaga Komisi II," kata Arief Wibowo.
Sumber kumparan menyebut, PDIP mengusulkan Olly Dondokambey masuk kabinet. Namun, Jokowi belum menyetujui usul ini. Soal apakah Olly yang bakal masuk kabinet, Arief enggan mengomentari. "Itu harus tanya ibu Ketum," kata dia.
ADVERTISEMENT
Posisi Menparekraf Sandiaga Uno juga disebut akan bergeser. Namun, belum diketahui posisi apa yang bakal diisi oleh Sandiaga Uno.
Posisi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko juga disebut bakal diganti dalam reshuffle kabinet kali ini. Isu pencopotan Moeldoko sudah santer sejak ia berupaya mengkudeta Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono dan gagal.
Hadi Tjahjanto santer disebut bakal menggantikan posisi Moeldoko. Meskipun, Hadi pernah diplot bakal menjadi Menhub untuk menggantikan Budi Karya Sumadi.
Perombakan kabinet ini kali ini juga bakal mengisi posisi 10 wamen yang masih kosong. 10 wamen yang masih kosong yaitu Wamenaker, Wamenkoperasi dan UMKM, Wamenperin, WamenPANRB, Wamendikbud Ristek, Wamensos, Wamen ESDM, Wamen Investasi, Wamen PPN/Wakil Kepala Bappenas dan Wamendagri.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Seskab Pramono Anung juga bicara soal reshuffle kabinet. Tak seperti sebelumnya, Pramono tak membantah maupun mengiyakan wacana tersebut. Menurut dia, kapan reshuffle kabinet sepenuhnya adalah prerogatif Jokowi.
"Presiden itu mempunyai hak prerogatif. Presiden mau ganti kapan saja, ya terserah Presiden. Mau hari ini, mau besok, mau lusa. Tapi kewenangan itu sepenuhnya ada pada Presiden," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Selasa (14/6).
Lebih lanjut, Pramono menjelaskan keputusan soal perlu atau tidaknya reshuffle kabinet, hanya Jokowi yang mengetahui. Sebab, ia yang sudah memimpin pemerintahan dalam 8 tahun terakhir.
"Yang jelas, Presiden kan, beliau sudah 8 tahun di pemerintahan ini. Dan beliau tahu banget mana yang menjadi kebutuhan dari kabinet ini. Sehingga itu yang menjadi...beliau sangat tahulah," kata politikus PDIP ini.
ADVERTISEMENT