Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Respons Sekjen Kemendiktisaintek soal Menteri Istri Satryo Ikut Diprotes Pendemo
20 Januari 2025 13:37 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sekjen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Togar M. Simatupang buka suara terkait aksi demo damai yang dilakukan pegawai ASN pada Senin (21/1) pagi.
ADVERTISEMENT
Pegawai mendemo Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro imbas pemberhentian atau mutasi ASN di lingkungan Kemendiktisaintek. Tidak hanya itu, muncul isu liar Satryo bersikap kasar hingga ada keterlibatan istrinya dalam masalah ini.
Hal itu terlihat dari sebuah spanduk demo bertuliskan ‘Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri’.
Togar mengatakan, perlu melakukan verifikasi terlebih dahulu mengenai isu keterlibatan istri Satyro. Baginya, sudah tugas PJ Rumah Tangga untuk ikut melayani keluarga menteri karena termuat dalam Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi).
“Saya itu masih perlu ya verifikasi lebih jauh, dan juga itu bagian dari pelayanan kepada atasan kita, dan kenapa ini bisa menjadi sesuatu yang menjadi konsumsi publik. Itu aja menurut saya,” kata Togar kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
“Karena kita dalam ini kan melayani keluarga, juga kan dilayani, itu kan salah satu tupoksi dari mereka. Kenapa kita tidak bisa melayani untuk keluarga menteri? Jadi ini tolong dilakukan secara proporsional gitu ya,” sambungnya.
Menurutnya, tidak perlu para pegawai tersebut memberikan komentar seperti itu karena memang sudah menjadi bagian dari pelayanan. Sebab dalam pelayanan, kata Togar, perlu adanya interaksi.
“Ya itu kan menurut para pegawai ya, jadi kita kan ini dalam pelayanan juga kan ada interaksi lah ya. Dan itu adalah bagian dari pelayanan, dan tidak bisa juga siapa yang kita layani, siapa saja. Bisa juga orang melakukan kesalahan kecil kemudian dilebar-lebarkan,” ungkapnya.
Pegawai Kemdiktisaintek diduga jenuh
Togar melanjutkan, diduga pegawai ini jenuh dengan pekerjaannya. Terlebih setelah pemekaran imbas nomenklatur kementerian berubah.
ADVERTISEMENT
“Mungkin (ada) ketidakpuasan ada juga self-defensive juga ya, self-defensive dari orang-orang itu yang merasa, tadi tanda petik, dengan jargon-jargon yang agak sedikit sarkasme, yang eh tidak adil dan sebagainya,” katanya.
“Ini kan masalah perbedaan ekspektasi terhadap kinerja, pelayanan pegawai. Jadi ada yang tidak puas, stres. Dan terungkap lah itu gitu. Jadi sudah, sudah jalan pintas lah mereka, ini jalan pintas mereka,” imbuh dia.
Kasus ini dipicu pemindahan Prahum Ahli Muda dan Pj, Neni Herlina, ke Kemendikdasmen. Neni mengaku dipindah tidak sesuai prosedur.
"Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam ketakutan, jadi tidak ingin ada Neni-Neni yang lain yang dengan semena-mena disuruh pergi begitu saja," kata Neni ditemui setelah demo.
Ancaman mutasi itu, kata dia, melanggar HAM.
ADVERTISEMENT
"Bahwa ini itu tidak adil dan sangat melanggar hak asasi manusia," tutur dia.
Lalu bagaimana dengan tulisan yang menyinggung istri Satryo di spanduk? Soal ini Neni tak menjawab rinci atas apa yang dilakukan teman-temannya.
Cuma dia mengaku pernah dipanggil istri Menteri dan dimarahi terkait meja di kementerian.
"Iya, waktu itu (ada) permintaan mengganti meja itu dari istrinya (istri Satryo), sih. Karena waktu itu ke kantor gitu ya, abis pelantikan beres-beres, katanya, itu kata Sekretaris yang sekarang sudah dipecat itu bilang kayak gitu," kata Neni.
Live Update