Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Respons Serangan Iran ke Israel: Barat Mengecam, Arab Saudi Prihatin
14 April 2024 9:28 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Serangan Iran ke Israel pada Minggu (14/4) dini hari WIB sebagai balasan atas serangan ke fasilitas Iran di Suriah pada 1 April memicu beragam tanggapan.
ADVERTISEMENT
Sekjen PBB Antonio Guterres mengeluarkan komentar keras, yaitu mengecam. Sedangkan Arab Saudi sebagai negara kuat di Timur Tengah bersikap lebih 'lunak', yaitu prihatin.
“Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan oleh serangan besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini. Baik wilayah ini maupun dunia tidak akan mampu menanggung perang lagi,” ujar Guterres di akun medsosnya, Minggu.
Sekutu Israel seperti Uni Eropa (UE), juga mengecam. "UE Eropa mengutuk keras serangan Iran terhadap Israel yang tidak dapat diterima," ungkap pejabat UE, Josep Borrell, di Twitter.
Sementara, Presiden AS Joe Biden yang buru-buru balik ke Gedung Putih akibat ketegangan di Timteng, menegaskan kembali komitmennya mendukung Israel.
Kecaman juga datang dari sekutu Israel, PM Inggris Rishi Sunak. "Saya mengutuk keras serangan sembrono rezim Iran terhadap Israel," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sekutu Israel lainnya, Prancis, juga mengutuk. "Prancis mengutuk keras serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel," kata Menlu Stephane Sejourne di Twitter.
Kutukan senada disampaikan sekutu Israel di Barat seperti Kanada, Italia, Belanda, dan lain-lain.
Arab Saudi Prihatin
Arab Saudi lewat Kemlu juga merilis pernyataan. Namun, Arab Saudi tak menyebutkan nama Israel maupun Iran dalam pernyataannya.
“Kementerian Luar Negeri menyatakan keprihatinan mendalam Kerajaan Arab Saudi atas perkembangan eskalasi militer di kawasan dan dampak seriusnya. Kerajaan Arab Saudi mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang,” ungkap Kemlu Arab Saudi dikutip dari Saudi Press Agency (SPA).
Arab Saudi menegaskan kembali pendiriannya, mendesak Dewan Keamanan untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
ADVERTISEMENT
“Kawasan ini sangat penting bagi perdamaian dan keamanan global, dan Dewan Keamanan harus bertindak untuk mencegah krisis ini semakin parah, yang akan berdampak buruk,” ujarnya.
Arab Saudi dan Iran menormalisasi hubungan diplomatik pada tahun 2023 dengan China sebagai mediator, setelah putus 7 tahun. Perbaikan hubungan ini membuat Israel meradang.
Media Israel, Times of Israel (ToI), menyoroti Arab Saudi yang tak mengecam Iran. "Arab Saudi mengatakan pihaknya khawatir dengan perkembangan regional dan tidak mengutuk serangan Iran," tulisnya.
ToI mengatakan, utusan Israel di PBB meminta digelarnya sidang darurat DK PBB untuk mengecam serangan Iran.
Sedangkan media Iran Tehran Times melaporkan, Kemlu Iran menegaskan bahwa serangan ke Israel adalah upaya mempertahankan kedaulatan, integritas teritorial, dan kepentingannya, dengan memperhatikan prinsip-prinsip Piagam PBB.
ADVERTISEMENT
Gempuran Iran ke Israel dipicu serangan ke kompleks kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, yang menewaskan tujuh orang. Iran menuding Israel otak agresi tersebut.
Iran mulai meluncurkan serangan drone dan rudal ke Israel pada Minggu (14/4). Sebelumnya, hubungan Iran dan Israel sudah memanas sejak awal April. Itu disebabkan serangan ke kompleks kedutaan Iran di Damaskus yang menyebabkan 7 orang tewas.
Updated 15 April 2024, 11:05 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini