Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kembali menyinggung terkait penyebaran virus corona di Indonesia. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu meminta agar kampus di Jabar meneliti soal tumbuhan kina yang dapat mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya mengimbau universitas yang punya periset untuk segera dalam masa urgensi ini melakukan riset-riset yang praktis mengecek apakah yang disampaikan di Tiongkok dan Amerika ini bisa kita jadikan sebagai upaya atau obat penyembuhan penyakit corona," kata Gubernur di Gedung Sate Bandung, Kamis (12/3).
Selain itu satu dosen di Universitas Padjadjaran Prof Keri Lestari juga menyampaikan selain sebagai obat malaria, kina juga mampu mengatasi penyebaran virus corona di dalam tubuh manusia.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah berdiskusi dengan profesor Keri Lestari dari Unpad yang memang sudah meneliti terkait kloroquin fosfat ini," ujar Kang Emil.
Kang Emil menuturkan, pohon kina sendiri sudah ada di Jabar sejak zaman kolonial Belanda. Pohon itu tersebar di kawasan Jayagiri Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan ikonnya Taman Junghun, di Bukti Unggul Cilengkrang, Kabupaten Bandung sekitar seluas 735 hektare, Pasirjambu, Kabupaten Bandung, dan Subang.
"Kloroquin fosfat yang dalam bahasa awamnya adalah obat kina memang dari zaman kolonial ditanam di Jabar. Saat ini kina dikelola dua institusi yakni PT Kimia Farma dan PTPN VIII," kata Kang Emil.
Lebih lanjut, Kang Emil juga sudah menyampaikan soal tanaman kina yang dinilai mampu mengobati pasien yang terinfeksi virus corona kepada Kemenkes. Menurut Emil, Kemenkes juga mengatakan kloroquin fosfat punya bukti dan potensi luar biasa.
ADVERTISEMENT
"Sudah saya sampaikan tadi malam ke Kemenkes dan mereka mengonfirmasi bahwa kloroquin fosfat punya bukti dan punya potensi luar biasa," tutur Kang Emil.
"Hanya belum jadi mainstream maka saya imbau universitas di Jabar salah satunya Unpad, untuk lebih meyakinkan lagi dengan bukti-bukti empirik bahwa kloroquin fosfat bisa kita jadikan sebagai obat," pungkasnya.