Ridwan Kamil Tutup Debat Perdana Pilkada Jakarta: Pemimpin Jangan Dendaman

6 Oktober 2024 22:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI DKI JAKARTA
zoom-in-whitePerbesar
Proses debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI DKI JAKARTA
ADVERTISEMENT
Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menyampaikan nilai yang diajarkan oleh sang ibu, soal pemimpin yang harus adil dan tidak boleh menyimpan dendam saat menutup Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024.
ADVERTISEMENT
RK juga menekankan bahwa siapa pun yang akan memimpin Jakarta, semuanya sudah ditentukan oleh takdir.
“Siapa yang akan menjadi pemimpin Jakarta sudah ada garis tangannya. Kita akan dukung jika itu Pak Dharma, jika takdirnya ada, atau Mas Pram jika takdirnya ada,” kata Cagub Jakarta nomor urut 1 itu di JIExpo, Jakarta Utara, Minggu (6/10).
Ridwan Kamil saat proses debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (6/10/2024). Foto: YouTube/ KPU PROVINSI DKI JAKARTA
“Masa lalu yang baik akan kami pertahankan. Program-program bagus dari Pak Ali Sadikin, Pak Sutiyoso, Jokowi, Pak Ahok, termasuk Pak Anies, akan kami lanjutkan,” lanjutnya.
Sebagai contoh, ia berjanji untuk melanjutkan kartu-kartu yang sudah ada seperti kartu pendidikan, kesehatan, anak, disabilitas, hingga kartu keluarga.
Namun, RK juga berencana untuk menambahkan satu kartu baru hasil dari aspirasi warga, yaitu “Kartu KAMU.”
ADVERTISEMENT
“Kartu KAMU ini singkatan dari Jakarta Maju,” jelasnya.
Eks Gubernur Jabar tersebut juga menekankan pentingnya hubungan yang baik dengan pemerintah pusat.
“Salah satu kelebihan kami, InsyaAllah, adalah hubungan yang sangat baik dengan presiden terpilih. Yang diuntungkan siapa? Tentu warga Jakarta,” tambahnya.
Ia menjelaskan, hubungan yang harmonis dengan pemerintah pusat akan berdampak positif bagi Jakarta, terutama dalam hal transfer dana yang akan semakin besar.
“Logikanya, kalau hubungan baik, dana transfer dari pemerintah pusat akan berlipat ganda, sehingga program-program untuk warga Jakarta akan lebih banyak dan lebih sejahtera,” tutupnya.