RSUP Sanglah: BOR Sudah 64,6%, tapi Stok Oksigen Aman

5 Juli 2021 18:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Simulasi penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus Corona di RSUP Sanglah Denpasar, Bali. Foto: Denita br Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di RSUP Sanglah mulai meningkat. Direktur Utama RSUP Sanglah I Wayan Sudana mengatakan, peningkatan mulai terjadi sejak Kamis (17/6).
ADVERTISEMENT
"Mulai tanggal 17 Juni setiap hari mulai terjadi peningkatan kasus," kata dia dalam keterangan pers melalui video, Senin (5/7).
Sudana mengatakan, pada awal Juni, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pasien COVID-19 di RSUP Sanglah di bawah angka 60 persen. Kini BOR ICU dan non-ICU telah mencapai 64,6 persen.
Jumlah tempat tidur COVID-19 di RSUP Sanglah ada 161 bed dan telah terisi sebanyak 104 bed. Sedangkan tempat tidur ICU COVID-19 ada 99 dan terisi 64 bed.
"Sekarang rata-rata pasien COVID-19 di RSUP Sanglah, BOR-nya 64,6 persen," kata dia.
Sudana mengatakan, dirinya telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19. Tempat tidur isolasi ditambah menjadi 202 unit.
ADVERTISEMENT
Obat-obatan seperti tablet dan vitamin untuk COVID-19 dipastikan aman. Peralatan medis seperti APD untuk tenaga medis juga aman.
"Masalah obat-obatan kita sudah siapkan karena Sanglah cukup, terutama obat-obatan antivirus dan vitamin. Baik berbentuk tablet atau suntikan ataupun cairan infus," kata dia.
Dirut RSUP Sanglah I Wayan Sudana. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Ia meminta warga tak perlu panik terkait ketersedian oksigen. Ketersediaan oksigen secara nasional memang langka namun di RSUP Sanglah masih aman.
"Yang belakangan ini menjadi pemberitaan tentang O2 (oksigen) tentunya kita sudah ikuti dengan perencanaan. Kita monitor distribusinya dan produksinya dan kita terus komunikasi dengan vendor, kita komunikasikan dengan petugas distributor itu semua langka," jelas Sudana.
"Sekali lagi untuk Bali khususnya di RSUP Sanglah sampai saat ini ketersediaan O2 aman. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," tutup dia.
ADVERTISEMENT