Rute Etape Kedua International Tour de Banyuwangi Ijen Lebih Menantang

28 September 2017 12:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 (Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 (Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
International Tour de Banyuwangi Ijen (ITDBI) 2017 memasuki etape kedua, Kamis, 28 September. Para pebalap melalui lintasan sepanjang 180,9 km yang dimulai dari garis start di Dusun Kakao, Kecamatan Glenmore, hingga finis di Kantor Bupati Banyuwangi. 
ADVERTISEMENT
Etape kedua merupakan lintasan terpanjang dari empat etape ITDBI 2017. Sebagai etape terpanjang, para pebalap akan diuji habis-habisan ketahanan tubuhnya alias endurance. Apalagi, meski dominan flat, balapan akan melahap tanjakan kategori tiga pada 60 kilometer menuju garis finis di Sragi. 
Tanjakan kategori tiga adalah tanjakan dengan gradient (tingkat kemiringan) 4-8 persen dengan panjang jalur sekitar 2-6 kilometer. Tanjakan tersebut berpotensi mengubah situasi balapan. Sama seperti etape pertama, tanjakan kategori tiga menjadi jalur penentuan Davide Rebellin (Kuwait-Cartucho) untuk melakukan attack dan sendirian melintasi garis finish. 
Tak hanya finish sendirian, Rebellin bahkan menciptakan jarak yang cukup jauh dari rival terdekatnya di klasemen sementara general classification. Dia sendirian di puncak klasemen dengan selisih 1 menit 39 detik dari Drew Morey (Terengganu Cycling Team). 
International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 (Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 (Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi)
Namun, meski sama-sama tanjakan kategori tiga, etape dua bakal berbeda. Jika tanjakan di etape pertama hanya berjarak 20 kilometer dari garis akhir, tanjakan di etape dua berada pada 60 kilometer terakhir menuju finish. Kondisi ini berpotensi membuat formasi pebalap kembali dalam rombongan besar setelah mereka tercerai berai di Sragi. 
ADVERTISEMENT
Kondisi rute tersebut sejatinya membuat pemimpin klasemen etape pertama Rebellin berpotensi mengulangi lagi kemenangannya. Namun, dia memilih untuk menyimpan energinya di etape kali ini. “Saya ingin menyimpan tenaga demi etape tiga yang lebih menentukan,” kata pembalap 46 tahun tersebut, Rabu, 27 September dalam keterangan yang diterima kumparan (kumparan.com)
Sebagai pemimpin klasemen, spesialis ajang klasik Eropa tersebut memang nyaman di puncak. Selisih 1 menit 39 detik termasuk cukup jauh untuk dikejar jika rute yang dilalui relatif flat seperti etape dua. Jika mampu finish bersama rombongan besar saja, dia tetap bisa mempertahankan yellow jersey ( jersey tanda pemimpin klasemen).
“Saya kira itu strategi itu bisa saya pilih untuk tetap memimpin balapan,” katanya.
International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 (Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi)
zoom-in-whitePerbesar
International Tour de Banyuwangi Ijen 2017 (Foto: Dok. Pemkab Banyuwangi)
Hal yang sama juga bakal dilakukan pemimpin klasemen pembalap Indonesia Aiman Cahyadi (Team Sapura). Hari ini dia memilih untuk menyimpan tenaga dengan bertahan dalam rombongan. “Kalau ada peluang untuk mendapatkan poin, saya akan coba untuk mengejar,” katanya. 
ADVERTISEMENT
Balapan etape kedua memang menyediakan tiga ajang perebutan poin intermediate sprint. Yakni di RTH Maron, Bangorejo, dan Cluring. “Semoga saya berada dalam kondisi terbaik seperti di etape satu,” katanya.