Saat Paus Fransiskus Sempat Tolak Dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore

26 April 2025 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paus Fransiskus berbicara dengan keluarga migran menjelang prosesi Via Crucis (Jalan Salib) selama perayaan Jumat Agung di Colosseum, di Roma, Italia, Jumat (15/4/2022). Foto: Yara Nardi/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Paus Fransiskus berbicara dengan keluarga migran menjelang prosesi Via Crucis (Jalan Salib) selama perayaan Jumat Agung di Colosseum, di Roma, Italia, Jumat (15/4/2022). Foto: Yara Nardi/REUTERS
ADVERTISEMENT
Paus Fransiskus memilih gereja favoritnya, Basilika Santa Maria Maggiore, sebagai lokasi peristirahatan terakhirnya. Namun, rupanya Paus Fransiskus sempat menolak untuk dimakamkan di sana.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, Sabtu (26/4), Uskup Rolandas Makrickas pada Mei 2022, mengusulkan agar Paus Fransiskus dimakamkan di Santa Maria Maggiore jika dia wafat.
Alasannya karena Paus Fransiskus memiliki ikatan yang dalam dengan gereja itu. Hal itu terlihat dari hubungannya dengan Ordo Yesuit, warisan seni dan spiritual, serta hubungannya dengan masa kepausan Fransiskus. Selain itu, ada 7 paus lain yang dimakamkan di sana. Tapi sejak 1669, tidak ada lagi paus yang dimakamkan di sana.
Foto udara suasana menjelang Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Gereja Basilika Santa Maria Maggiore, Roma, Italia, Sabtu (26/4/2025). Foto: Piero Cruciatti/AFP
"Awalnya dia bilang tidak karena para paus dimakamkan di [Basilika] Santo Petrus," kata Makrickas kepada wartawan.
"Setelah satu minggu, dia memanggil saya ke Santa Marta dan berkata 'persiapkan makam saya'," ungkapnya.
Paus Fransiskus kemudian bersikeras agar makamnya sederhana. Ia menekankan, umat harus tetap datang ke Basilika yang didedikasikan untuk Bunda Maria.
ADVERTISEMENT
"Untuk memuliakan Bunda Maria, bukan untuk melihat makam paus," ujarnya.
Sejumlah warga menghadiri Misa Pemakaman Paus Fransiskus di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (26/4/2025). Foto: Guglielmo Mangiapane/Reuters
Kesederhanaan Paus Fransiskus juga ditunjukkan lewat nisan batu, yang bebatuannya diambil dari Liguria, sebuah kota di Italia yang jadi kampung halaman keluarga ibunya. Nisan batu itu hanya bertuliskan namanya: Fransiskus.
Selama 12 tahun masa kepausannya, Paus Fransiskus selalu mengunjungi Basilika Santa Maria Maggiore sebelum dan setelah kunjungan luar negeri.
Selain karena jadi gereja favoritnya, Basilika Santa Maria Maggiore juga memiliki arti penting karena pendiri Ordo Yesuit, Santo Ignatius Loyola, merayakan misa Natal pertamanya pada 1538.
Merupakan salah satu dari 4 basilika kepausan, Basilika Santa Maria Maggiore tidak pernah dihancurkan, rusak, atau dibakar selama berabad-abad. Menurut Makrickas, Basilika itu merupakan peti harta karun seni dan spiritualitas.
ADVERTISEMENT