Said Iqbal: Polisi Larang Massa Buruh ke Istana dan MK

1 Mei 2023 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah buruh dan kelompok massa melakukan aksi unjuk rasa dalam perayaan May Day di kawasan Monas, Senin (1/5/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah buruh dan kelompok massa melakukan aksi unjuk rasa dalam perayaan May Day di kawasan Monas, Senin (1/5/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Massa buruh batal menyuarakan tuntutannya di depan Istana Negara dan Mahkamah Konstitusi (MK). Akses mereka ke Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, diblokir kawat besi.
ADVERTISEMENT
Presiden Partai Buruh sekaligus Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, mengatakan, hari ini buruh serempak memperingati May Day di seluruh Indonesia. Termasuk direncanakan di depan Istana Presiden dan MK, tapi dilarang polisi.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian tidak diizinkan menuju Istana dan Gedung MK. Maka kami melakukan aksi di seputaran Patung Kuda atau Bundaran yang di depan Gedung Indosat," kata Said Iqbal kepada wartawan, Senin (01/5).
Mereka menyampaikan orasi mereka dari pukul 09.30 WIB hingga 11.59 WIB. Usai melakukan aksi di Bundaran Patung Kuda para buruh lalu bergeser ke Istora Senayan, lanjut agenda May Day Fiesta.
"Hari ini massa yang hadir lebih dari 50 ribu buruh [...] hitung saja dari bus, karena bus yang sudah masuk mendekati 900 bus, berarti lebih dari 50 ribu buruh," kata Iqbal.
ADVERTISEMENT
Dalam aksi kali ini mereka menyampaikan setidaknya 6 tuntutan:
Cabut Omnibus Law UU No 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja
Cabut Parliamentary Threshold 4% dan Presidential Threshold 20%
Wujudkan Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan
Sahkan RUU PPRT dan Tolak HOSTUM
Tolak RUU Kesehatan
Pilih Capres 2024 yang Pro Buruh dan Kelas Pekerja.