Sebut SBY dan AHY Bodoh, Guru Besar USU Dilaporkan Kader Demokrat ke Polda Sumut

13 Januari 2021 22:54 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Subanto (kiri) bersama pengacaranya M. Hatta (kanan), saat melaporkan Guru Besar USU, Prof Yusuf ke Mapolda Sumut. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Subanto (kiri) bersama pengacaranya M. Hatta (kanan), saat melaporkan Guru Besar USU, Prof Yusuf ke Mapolda Sumut. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Yusuf Leonard Henuk, dilaporkan ke Mapolda Sumut, Rabu (13/1). Dia diduga menghina Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhono (SBY) dan anaknya Agus Harimukti Yudhoyono (AHY)
ADVERTISEMENT
Pelapor Yunus adalah kader DPC Partai Demokrat Medan, Subanto. Dia melaporkan Yunus terkait postingan di media sosialnya yang menyebut SBY dan AHY bodoh. Laporan tersebut tertuang dalam Nomor LP/75/1/2021/Sumut/SPKT.
Yunus diduga melanggar Pasal 27 ayat 3 UU Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Tadi saya memang betul melaporkan akun atas nama, Profesor Leonard Yusuf Henuk di Twitter dan Facebook. Bahan laporannya, 1 pernyataannya di Facebook dan 2 (postingan) di akun Twitter," ujar Subanto kepada kumparan, Kamis (13/1).
Isi laporan kader Partai Demokrat Subanto, ke Mapolda Sumut terhadap Guru Besar USU, Prof Yusuf Leonard Henuk. Foto: Dok. Istimewa
Di Twitter, kata Subanto, Yusuf menyebut SBY dan AHY bodoh, sedangkan di laman Facebook, dia mengatakan seluruh kader Demokrat penjilat dan bodoh.
ADVERTISEMENT
“Atas pernyataan itu saya sebagai kader Demokrat merasa keberatan (karena) SBY merupakan Presiden yang (pernah) memimpin Indonesia selama 10 tahun,” ujar Subanto
Menurut Subanto, tidak sepatutnya seorang profesor memberikan pernyataan yang provokatif. “Apalagi di tengah pandemi, harusnya bisa memberi keteduhan di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Subanto memastikan laporannya ke Yusuf telah mendapat persetujuan Ketua DPC Demokrat Medan, Burhanuddin Sitepu. Secara pribadi, dia mendukung demokrasi dan kebebasan berpendapat, namun tentu tidak sampai melewati koridor hukum.
“Saya memang menghargai nilai-nilai demokrasi seperti yang ditanamkan Pak SBY. Pak profesor juga punya hak berekspresi, tetapi ada batasan dan koridor hukum. Saya juga punya hak untuk melaporkan profesor,” ujar Subanto.
Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Yusuf Leonard Henuk. Foto: Twitter
Subanto pun berharap Polda Sumut segera memproses laporannya itu.
ADVERTISEMENT
"Artinya hak demokrasi professor saya hargai, hak hukum saya harus juga dihargai. Karena ini negara demokrasi dan negara hukum,’’ ujar lelaki yang menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPC l Partai Demokrat ini.
Secara terpisah Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi mengatakan, belum mengetahui secara pasti laporan Subanto terhadap Yusuf.
“Saya cek dulu ya, belum dapat info,” ujarnya.
Sementara itu, Yusuf mengaku siap menghadapi konsekuensi dari tindakannya, meskipun nantinya harus berhadapan dengan hukum.
“Saya siap, masuk ranah hukum saya siap, sudah risiko,” ujarnya.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) usai pertemuan Prabowo Subianto dan SBY di Mega Kuningan, Jakarta. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Unggahan Yusuf soal SBY, AHY, dan kader Demokrat menjadi perbincangan di Twitter. Dia menyebut SBY bapak mangkrak saat membahas postingan SBY soal corona.
“@SBYudhoyono, sudahlah jangan kau bodoh soalkan anggaran vaksin sampai kapan pun tak bisa buat negara. Banyak chaos kau di masa lalu seperti Bank Century dan Jiwasraya. Kau sok pintar mau ajari @jokowi dan Sri Mulyani, malulah kau!," tulisnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, di unggahannya, Yusuf juga menyebut SBY bodoh.
"Yth @SBYudhoyono, memang kau bodoh sekali, karena Pemerintah @jokowi sudah berulangkali ingatkan tak hanya vaksin lalu semua beres tapi tetap dilakukan 3M. Kau sok suci bawa-bawa nama Tuhan seperti FPI yang kau besarkan dan dibubarkan @jokowi, jadi terbukti kau memang munafik sekali," lanjutnya.
Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan Susilo Bambang Yudhoyono (kanan) di Kongres V Partai Demokrat di Jakarta. Foto: Dok. Istimewa
Lalu pada cuitan lainnya yakni Selasa (12/1), dia juga menyebut Ketua Umum Partai Demokrat AHY bodoh. Cuitan ini bermula saat dia mengomentari cuitan akun Twitter AHY yang menyampaikan duka cita atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Yusuf merasa AHY telah menyalahkan pemerintah.
"Yth Ketua Umum @PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH terpaksa harus buktikan memang kau BODOH sekali, karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia tak pernah ada "GOVERNMENT ERROR" penyebabnya. Tapi "7 FAKTOR"(http://indonesiabaik.id/infografis/7-faktor-penyebab-jatuhnya-pesawat).Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!" cuit Yusuf, di akun twitternya.
ADVERTISEMENT
Yusuf mengaku sebagai pendukung Jokowi. Ia sengaja mengomentari cuitan SBY dan AHY lantaran ingin berargumen dengan ke duanya.
“Kalau dia klarifikasi saya tanggapi, kalau saya salah, saya minta maaf. Sekarang kan pasukan Demokrat turun,” ujarnya.