Sejak Tahun 2000 Sebanyak 552 Aksi Teror Terjadi di Indonesia

29 Maret 2021 17:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Kepolisian menggeledah salah satu tempat tinggal terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta, Senin (29/3/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Kepolisian menggeledah salah satu tempat tinggal terduga teroris di kawasan Condet, Jakarta, Senin (29/3/2021). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia kembali dikejutkan dengan kasus bom bunuh diri yang dilakukan sepasang suami istri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3).
ADVERTISEMENT
Buntut dari penyerangan tersebut, Polri langsung bergerak menyisir lokasi di beberapa daerah di Indonesia dan mengamankan para terduga teroris.
Bom bunuh diri yang dilakukan para teroris tersebut menambah daftar panjang aksi terorisme di Indonesia. Setidaknya ada 552 aksi teror yang terjadi di Indonesia sejak tahun 2000.
Tim analis dari LAB 45, Andi Widjajanto, dalam analisa terbarunya mengenai 'Pola 552 Serangan Teror di Indonesia' yang dirilis Senin (29/3), menyebut, ada 3 sasaran utama aksi teror selama 21 tahun ini. Terbanyak menyasar aset pribadi atau individu, disusul tokoh/tempat keagamaan, dan aparat kepolisian.
Analisis serangan teror di Indonesia. Foto: Tim Analis LAB 45
Sebagai contoh adalah kasus teror bom Bali I dan II yang terjadi di awal tahun 2000-an. Sasaran para teroris ini adalah tempat umum di mana banyak orang yang berkumpul.
ADVERTISEMENT
Tercatat 202 korban jiwa dan 209 orang luka-luka atau cedera, kebanyakan korban merupakan wisatawan asing yang sedang berkunjung ke lokasi yang merupakan tempat wisata tersebut.
Sementara mayoritas bentuk serangan yang dilakukan oleh teroris ini berupa pengeboman, dengan persentase sebesar 51 persen. Disusul serangan bersenjata sebesar 30 persen, dan serangan pada fasilitas umum sebesar 8 persen.
Analisis serangan teror di Indonesia. Foto: Tim Analis LAB 45
Aksi pengeboman ini sebenarnya sempat turun di tahun 2000-2015. Namun kembali meningkat pada 2016. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut penyebab penurunan aksi teror selama kurun waktu 5 tahun tersebut.

Pelaku Utama Teror Didominasi Jamaah Islamiyah (JI)

Analisis serangan teror di Indonesia. Foto: Tim Analis LAB 45
Dalam analisanya, disebutkan mayoritas serangan teror yang terjadi di Indonesia dilakukan oleh Jamaah Islamiyah (JI) yang berafiliasi dengan Al Qaeda dan Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ketiganya masih berhubungan dengan ISIS.
ADVERTISEMENT
Jika dipersentasekan, serangan yang dilakukan JI mencapai 50%. Sedangkan oleh MIT mencapai 26%, Jamaah Ansharut Daulah (JAD) 15%, Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) 8%, Mujahidin Indonesia Barat (MIB) 1%.
Sedangkan mayoritas serangan teror ini cenderung berdaya rusak rendah, menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dan dirakit.