Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Sejarah Siwak: Dari Babilonia Jadi Sunah Nabi yang Mendunia
17 April 2017 15:16 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah perusahaan di Republik Ceko baru-baru ini meluncurkan sebuah produk baru untuk membersihkan gigi. Produk yang dinamakan 'miswak' itu sebetulnya tidak benar-benar baru. Sejarah mencatat miswak atau siwak telah ada dan dipakai oleh manusia sejak berabad-abad silam.
ADVERTISEMENT
Bagi sebagian kalangan umat Islam, menggunakan siwak telah menjadi gaya hidup tersendiri. Bahkan memakai siwak diyakini menjadi salah satu aktivitas sunah (anjuran nabi) bagi orang-orang muslim.
Dalam kitab-kitab hadis, tercatat Nabi Muhammad SAW tak hanya sekali menganjurkan umat muslim untuk bersiwak. Ada beberapa hadis terkait siwak. Salah satu bunyi hadis yang paling terkenal adalah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
Meski aktivitas bersiwak selama ini dikenal lekat dengan budaya umat muslim, kegiatan dan produk siwak ini sesungguhnya bukanlah produk murni peradaban Islam.
ADVERTISEMENT
Ra'ed I. Al Sadhan dan Khalid Almas pernah menulis paper terkait sejarah penggunaan siwak yang kemudian dipublikasikan dalam Saudi Dental Journal pada 1999 lalu.
Dalam paper berjudul “Miswak (chewing Stick): A Cultural And Scientific Heritage” itu disebutkan bahwa miswak atau siwak telah digunakan oleh orang-orang Babilonia sejak sekitar 7.000 tahun yang lalu. Siwak kemudian digunakan pula pada zaman kerajaan Yunani dan Romawi. Selanjutnya, siwak juga digunakan oleh orang-orang Yahudi, Mesir kuno, dan umat muslim hingga kini.
Siwak memiliki nama-nama berbeda di tiap-tiap daerah yang berbeda. Di Tanzania nama miswak lebih populer digunakan ketimbang siwak. Adapun di berbagai daerah di Timur Tengah, kayu kunyah ini bisa disebut sebagai miswak, siwak ataupun arak. Sementara di Pakistan dan India, ranting pohon berkayu ini disebut sebagai datan atau miswak.
ADVERTISEMENT
Pohon berkayu apa saja yang biasa digunakan sebagai siwak? Orang-orang Timur Tengah biasa membuat siwak dari ranting, kulit, atau akar pohon arak (Salvadora persica). Adapun di Afrika Barat, yang biasa digunakan sebagai siwak adalah pohon limun (Citrus aurantifolia) dan pohon jeruk (Citrus sinesis).
Sebagian orang Amerika kulit hitam biasa menggunakan akar tanaman senna (Cassiva vinea) untuk membersihkan gigi mereka. Sementara orang India dan sekitarnya terbiasa memanfaatkan pohon neem (Azadirachta indica) sebagai kayu miswak dan orang-orang di Sierre Leone, Afrika membersihkan gigi mereka dengan kayu dari pohon laburnum Afrika (Cassia sieberianba). Tak ketinggalan, orang Jepang pun mengunakan alat pembersih gigi semacam siwak yang mereka sebut sebagai koyoji dan orang Roma menggunakan kayu dari damar wangi untuk menggosok gigi mereka.
ADVERTISEMENT
Sejauh yang diketahui, paper tersebut menuliskan siwak maupun kegiatan bersiwak pertama kali bukanlah diciptakan oleh peradaban Islam, melainkan peradaban Babilonia di Irak. Namun begitu, paper itu menyatakan pengaruh Islam dalam menyebarkan penggunaan siwak di seluruh dunia adalah signifikan.
Ajaran Rasulullah SAW untuk menjaga kebersihan gigi dengan bersiwak kepada umatnya menjadikan kegiatan bersiwak tak bisa dilepaskan dari peradaban umat muslim. Tertarik pada sunah Nabi yang satu ini, sejumlah ilmuwan pun melakukan penelitian terkait penggunaan siwak.
Sejumlah penelitian sepakat menyatakan penggunaan siwak dapat memberi banyak faedah. Selain membersihkan gigi, siwak juga dapat membuat gigi putih dan mengilap.
Manfaat lainnya, siwak mampu untuk membunuh bakteri, mencegah infeksi serta menyehatkan gigi dan gusi. Selain itu, siwak juga berguna untuk memberi keharuman pada mulut dan membuat napas terasa segar. (Baca juga: Mengenal Siwak dan Manfaatnya untuk Gigi )
ADVERTISEMENT
Kamu tertarik membersihkan gigimu dengan produk “baru” yang telah digunakan sejak 7.000 tahun lalu ini? Atau sudah pernah menggunakannya? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar ya. (Baca juga: Siwak Jadi Produk 'Baru' Sikat Gigi di Eropa )