Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Sido Muncul Beri Bantuan Rp 260 Juta untuk Penderita Bibir Sumbing di Banten
24 Februari 2025 7:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) melalui salah satu produk unggulannya yaitu Kuku Bima, mengadakan operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis bagi bayi serta anak-anak di Lebak, Banten.
Bekerja sama dengan Smile Train Indonesia, sebanyak 40 pasien anak akan menjalani operasi di Rumah Sakit Misi Lebak Hospital pada Sabtu (22/2).
Sido Muncul telah memberikan bantuan senilai Rp 260 juta yang diserahkan secara simbolis oleh Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat , kepada Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati yang didampingi Direktur RS Misi Lebak, Drg. Palti Siregar, M. Kes (MMR).
Irwan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya Sido Muncul untuk berkontribusi kepada masyarakat sekaligus menekan jumlah penderita bibir sumbing di Indonesia. Meskipun bukan kondisi yang mengancam jiwa, bibir sumbing dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang.
"Harapannya dengan hadirnya Sido Muncul di Rumah Sakit Misi Lebak ini dapat memberikan kontribusi yang berdampak. Semoga nanti kegiatan ini berlanjut, bukan cuma hari ini. Jadi nanti mungkin minggu depan (kalau) ada lagi dua, tiga pasien akan dilakukan (tindakan operasi)," ujarnya.
Sementara itu, Drg. Palti menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Sido Muncul dan Smile Train Indonesia serta kebanggaannya menjadi bagian dari kegiatan ini.
“Kami selalu berupaya agar anak-anak ini mendapat operasi gratis serta pelatihan berbicara. Kami ingin memastikan bahwa setiap anak yang lahir dengan kondisi celah bibir dan langit-langit memiliki kesempatan menjalani hidup yang lebih sehat dan percaya diri,” katanya.
Country Manager and Program Director Smile Train Indonesia, Deasy Larasati, mengatakan bahwa program operasi untuk penderita bibir sumbing ini dilakukan secara nasional oleh Smile Train.
Namun memang, kerja sama dengan Smile Train sudah berlangsung selama tiga tahun dengan total bantuan yang diberikan mencapai 500 pasien.
“Ini adalah pertama kali program kita dibantu oleh Sido Muncul di Rangkasbitung. Kita terbuka untuk seluruh masyarakat yang ingin mendapat bantuan dan bisa menjangkau RS ini, dipersilakan mendaftar. Dan akan dibantu oleh dokter Smile Train sini,” jelasnya.
“Kami lihat tadi cukup banyak anak yang seharusnya sejak usia 3 bulan bisa dibantu operasinya. Supaya mereka tidak bermasalah dengan makan, minum, dan berbicara. Semakin mereka mendapat informasi lebih cepat, semakin cepat juga ditangani. Akhirnya mereka bisa lebih berkualitas hidup ke depannya,” tambah Deasy.
Agar operasi berjalan lancar, RS Misi Lebak telah menugaskan beberapa dokter spesialis bedah plastik dan anestesi. Operasi ini diharapkan berlangsung selama dua hari dengan pemantauan perkembangan setiap pasien.
Dr. dr. Karina, Sp. BP-RE, sebagai dokter bedah plastik yang bertugas, mengatakan bahwa upaya Sido Muncul ini sangat baik karena semakin dini bedah dilakukan, semakin baik hasilnya.
“Kalau sudah ditangani sejak dini, tentu kualitas hidupnya akan semakin baik. Operasi bibir sumbing penyembuhannya bisa jauh lebih cepat. Mungkin satu hingga dua kali operasi, sudah bisa bagus,” ujarnya.
Komitmen Sido Muncul Bantu Penanganan Pasien Bibir Sumbing
Bantuan operasi bibir sumbing gratis dari Sido Muncul bukan yang pertama kali dilakukan. Namun, ini merupakan kegiatan sosial pertama mereka di tahun 2025.
Lebih lanjut, Irwan menjelaskan bahwa kontribusi Sido Muncul merupakan bentuk rasa syukur dan refleksi dirinya yang pernah berjuang melawan berbagai penyakit selama bertahun-tahun.
“Saya kecil sakit-sakitan, lalu diangkat oleh nenek saya yang merupakan pendiri Sido Muncul sebagai anak. Saat berusia 21 tahun, saya masuk rumah sakit berkali-kali, yang terakhir itu depresi. Karena itulah saya terbayang masa lalu. Sebagai perusahaan, saya memikirkan tujuan utama kami, yaitu berkontribusi,” jelas Irwan.
Menurut Irwan, memprioritaskan kontribusi terhadap masyarakat juga memberikan dampak baik bagi perusahaan. Ini juga menjadi cara Sido Muncul untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai perusahaan.
“Awalnya itu pleasure, kedua achievement, ketiga contribution. Kehadiran Sido Muncul di sini merupakan opportunity buat saya,” jelas Irwan terkait strategi mereka membangun perusahaan sekaligus memberikan kontribusi.
Harapan Para Orang Tua Pasien
Beberapa pasien yang mendapatkan manfaat dari bantuan Sido Muncul hadir untuk menyampaikan ucapan terima kasih mereka. Salah satunya Chania, ibu dari Dian Adhika Putri.
Ia menceritakan bahwa selama kehamilan, ia hanya mendapat USG dua dimensi dan belum sempat mencoba USG empat dimensi. Saat mengetahui bahwa anaknya mengalami bibir sumbing, ia sangat terkejut. Meski begitu, ia mendapat banyak dukungan dari keluarga untuk tetap kuat.
“Waktu itu ada bidan di klinik yang menawarkan. Lokasinya di Lebak, Banten. Saya ngikut aja, intinya mencari yang terbaik untuk anak,” cerita Chania saat mendapatkan tawaran operasi bibir sumbing gratis untuk anaknya.
Kini, Chania mendapat harapan baru dan ingin anaknya bisa menjalani kehidupan yang lebih baik setelah operasi.
“Hanya berdoa untuk keselamatannya saja, untuk lekas sembuh, dan semoga menjadi anak yang periang, tidak terlalu minder. Terima kasih untuk Sido Muncul yang telah membantu kami yang terbilang tidak mampu. Terima kasih juga atas adanya operasi gratis bibir sumbing karena sangat meringankan beban kami,” katanya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio