Singapura Airlines Perketat Aturan Seatbelt Imbas Turbulensi Ekstrem

24 Mei 2024 16:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi interior pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 setelah pendaratan darurat akibat turbulensi, di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, Selasa (21/5/2024). Foto: Stringer/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi interior pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 setelah pendaratan darurat akibat turbulensi, di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, Selasa (21/5/2024). Foto: Stringer/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Singapore Airlines pada Jumat (24/5) mengumumkan kebijakan pengetatan penggunaan seatbelt saat penerbangan. Langkah itu diambil imbas peristiwa turbulensi ekstrem di Singapore Airlines yang menewaskan satu orang dan melukai puluhan penumpang lainnya.
ADVERTISEMENT
Penumpang yang cedera akibat peristiwa itu mengalami luka di berbagai bagian tubuh. Sebab, saat turbulensi terjadi penumpang yang tak memakai seatbelt sampai terbanting ke kabin.
Kondisi di dalam pesawat Singapore Airlines penerbangan SQ321 dari London ke Singapura, usai mengalami turbulensi parah, Selasa (21/5/2024). Foto: ViralPress via Reuters
Turbulensi ekstrem terjadi pada penerbangan SQ321 yang berangkat dari London pada Senin (20/5) malam menuju Singapura. Dalam pesawat Boeing 777-300ER itu membawa 211 penumpang dan 18 kru. Turbulensi tiba-tiba terjadi di Cekungan Irrawaddy, Myanmar, dekat Thailand.
Beberapa penumpang menyebut, kejadian turbulensi ekstrem itu berlangsung sangat cepat. Sehingga, para penumpang tak sempat mengencangkan seatbelt.
Ahli cuaca menilai, turbulensi yang terjadi besar kemungkinan masuk kategori clear-air turbulence (CAT) yang sulit dideteksi.
Sebuah pesawat Singapore Airlines terlihat di landasan setelah pendaratan darurat di Bandara Internasional Suvarnabhumi Bangkok, Thailand, Selasa (21/5/2024). Foto: Pongsakornr Rodphai/Handout via REUTERS
Merespons kejadian ini, Singapore Airlines memperkenalkan kebijakan pendekatan lebih hati-hati terhadap turbulensi.
"Sebagai tambahan, pelayanan minuman hangat saat tanda seatbelt dinyalakan akan ditunda, begitu pula dengan pelayanan makan akan ditangguhkan," kata Singapore Airlines seperti dikutip dari AFP.
Penumpang Singapore Airlines penerbangan SQ321 dari London ke Singapura, yang melakukan pendaratan darurat di Bangkok akibat turbulensi, tiba di Bandara Changi di Singapura, Rabu (22/5/2024). Foto: SPH/The Straits Times/Ariffin Jamar via REUTERS
"Singapore Airlines akan terus meninjau proses kami yang mana keselamatan penumpang dan kru kami paling penting," sambung mereka.
ADVERTISEMENT
Saat ini, peneliti keselamatan penerbangan dari Singapura dan Amerika Serikat telah berada di Thailand. Pesawat Singapore Airlines yang terkena turbulensi ekstrem terpaksa dialihkan ke Bangkok akibat peristiwa itu.
Penumpang yang menderita luka serius saat ini masih berada di Bangkok.