Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Presiden PKS Sohibul Iman turut menjadi sorotan setelah aksinya berpelukan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dan membuat Presiden Joko Widodo cemburu.
ADVERTISEMENT
Sohibul menyebut akan ada partai lain yang mengunjungi PKS dan yang akan dikunjungi untuk 'pelukan kebangsaan'. Namun dia belum mau nyebut partai tersebut.
"Yang lagi viral dengan pelukan kebangsaan itu. Tadi saya ditanya wartawan ada partai lain yang datang, saya bilang iya. Tapi nama partainya enggak saya buka karena kejutan, ke antum juga saya enggak sebut. Tunggu minggu depan," ucap Sohibul Iman dalam sambutan di acara Rakornas Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (14/11).
Sohibul lalu cerita, saat acara HUT ke-8 NasDem yang bikin geger karena Jokowi akhirnya juga berpelukan dengan Sohibul Iman, dia sempat menyalami Megawati dan Puan sebelum memeluk Surya Paloh.
"Di samping Ibu Puan dan Pak JK, barisan para menteri. Saya datangi, saya salami. Baru salami dua orang ternyata Bang Surya Paloh panggil saya, 'dinda sini, dinda sini'. Akhirnya saya harus datang ke Pak Surya. Berarti saya harus lewati Mba Puan, Pak Ma'ruf, Bu Megawati, Pak Jokowi, Pak Surya Paloh.
"Malam itu saya salam erat dan semua saya cipika-cipiki, bahkan Pak Ma'ruf saya cium tangan. Tapi kalau Mbak Puan dan Bu Mega enggak sampai cipika-cipiki," canda Sohibul.
ADVERTISEMENT
Sohibul menyebut, dengan posisi PKS sebagai oposisi justru membuat partai ini kuat dan memainkan peran sentral sebagai pengontrol pemerintah. PKS menjadi perhatian partai-partai lain, terutama pendukung pemerintah.
"Justru kita katakan ke Pak Prabowo, kita mah di luar pemerintahan dengan tetap rekonsiliasi. Nah, sekarang kita mulai buktikan insyaallah bahwa kita sekarang di luar pemerintahan ternyata kita bisa berteman, bisa bangun rekonsiliasi," pungkas Sohibul Iman .