Sosok Laeli Atik, Wanita di Balik Kasus Mutilasi Rinaldi di Kalibata City

18 September 2020 9:53 WIB
comment
35
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polda Metro Jaya menunjukkan tersangka pembunuhan dan mutilasi Rinaldi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polda Metro Jaya menunjukkan tersangka pembunuhan dan mutilasi Rinaldi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang pria bernama Rinaldi Harley Wismanu ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di unit kamar lantai 16 Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Rabu (16/9).
ADVERTISEMENT
Karyawan PT Jaya Obayashi berusia 32 tahun tersebut dimutilasi menjadi 11 bagian oleh sepasang kekasih bernama Djumadil Al Fajri dan Laeli Atik Supriyatin, yang berniat untuk menguasai harta bendanya.
Lulusan Sastra Jepang UGM itu dibunuh dan dimutilasi di Apartemen Pasar Baru Mansion, Jakarta Pusat, lalu jasadnya ditinggalkan di Kalibata City.
Tak ada yang menyangka Laeli dapat menjadi sosok pembunuh keji. Melalui penelusuran yang dilakukan tim kumparan, wanita berusia 27 tahun tersebut pernah kuliah di Universitas Indonesia fakultas MIPA angkatan 2012.
Ia juga disebut sebagai alumni Geografi FMIPA angkatan 2012 dan pernah menjabat sebagai Ketua Pemira UI tahun 2014.
Laeli juga pernah dikabarkan bekerja sebagai karyawan di PT Sanofi Adventis Indonesia, namun tidak dijelaskan secara rinci jabatannya di sana.
ADVERTISEMENT
Nama Laeli yang juga biasa dipanggil Lele sempat beredar di dunia maya pada bulan September 2019 lalu saat sebuah akun twitter mengunggah foto dan sejumlah informasi tentangnya.
Saat itu, pemilik akun twitter @bngndrnhfl menyebut Laeli menjadi orang ketiga dalam rumah tangganya bersama Djumadil al Fajri, yang tak lain merupakan pelaku lain yang ikut memutilasi Rinaldi.
Kasus 'orang ketiga' tersebut sempat menjadi trending twitter pada tahun 2019 dengan hashtag #AkuMensJanganSentuhAkuYa.

Laeli Gemar Menulis

Laeli ternyata memiliki kegemaran menulis. Hal tersebut dapat dilihat dari blog di wordpress yang ia miliki. Sejumlah isi pemikiran dan perasaannya sempat ia tuangkan ke dalam tulisan.
"Gue adalah korban optimisme gue yang overdosis," tulisnya dalam tulisan bertahun 2016.
ADVERTISEMENT
Sejumlah warganet sempat mengutip beberapa kalimat yang pernah ditulis Laeli di dalam blog tersebut.
Polda Metro Jaya menunjukkan tersangka pembunuhan dan mutilasi Rinaldi saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (17/9). Foto: Dok. Istimewa

Laeli dan Djumadil Terancam Hukuman Mati

Laeli dan Djumadil kini hanya bisa meratapi nasib mereka di balik jeruji besi, setelah penyidik Polda Metro Jaya berhasil membekuk keduanya beberapa hari setelah membunuh Rinaldi.
Sepasang kekasih ini ditangkap polisi melalui penelusuran rekening milik korban. Dari penelusuran tersebut, polisi menemukan sejumlah transaksi yang dilakukan oleh seseorang untuk berbelanja sejumlah barang seperti emas dan kendaraan bermotor.
Proses penangkapan keduanya tak berjalan mulus. Djumadil bahkan sempat berusaha melarikan diri saat akan ditangkap di sebuah perumahan di Cimanggis, Depok, yang mereka kontrak.
Oleh karena itu, polisi terpaksa melumpuhkannya dengan menembak kedua kakinya. Sementara Laeli disebut kooperatif saat diamankan.
ADVERTISEMENT
Di rumah yang mereka kontrak di Cimanggis juga ditemukan lubang yang akan mereka gunakan untuk mengubur jasad Renaldi.
Polisi juga menjerat mereka dengan Pasal 338 KUHP Tentang Pembunuhan dan Pasal 365 KUHP Tentang Pencurian dengan Kekerasan.